Parodi Situasi
Semen Kupang Tutup kah?
"Benarkah PT Semen Kupang tutup?" tanya Benza sambil mengusap air mata. Sementara Jaki tetap bergoyang dangdut.
Nona Mia terdiam. Sedih hatinya memikirkan Benza salah satu karyawan yang sudah mengabdi di PT Semen selama 30 tahun lebih. Kehadiran Benza di sana sama dengan pasang surut dan jatuh bangunnya. Pada saat kejayaannya, isu pailit, isi PHK, dan berbagai isu lain tentang tempat kerjanya itu menjadikan dirinya paling sakit atas ditutupnya PT Semen.
Pasang surut perusahaan mulai dirasakan di era 2000-an. Isu utang perusahaan miliar-miliar besarnya, jauh dari apa yang dapat dipikirkan dan diharapkan Benza. Sempat Kementerian BUMN mencairkan dana 50 miliar dari APBN pada 2007 untuk talangi utang-utang perusahaan serta memperbaiki sistem manajemen.
Cukup lama mati suri akibat manajemen yang terkesan amburadul selama3,5 tahun. Akhirnya kembali beroperasi pada Agustus 2011 dengan kapasitas produksi untuk keperluan kota Kupang saja. Kasian benar nasib PT Semen sama sedihnya dengan nasib karyawan seperti Benza.
***
"Sudahlah Nona Mia. Jangan sedih!" kata Rara.
"Benza bisa cari kerja di tempat lain," sambung Jaki. "Benza bisa kerja di saya punya perusahaan. Santai saja."
"Bukan hanya soal Benza di PHK, tetapi soal harga diri kita sebagai NTT. Saya sebagai orang NTT malu dan sedih bukan main. Biarpun saya tidak mengerti bagaimana jatuh bangunnya PT Semen Kupang ini, saya merasa bangga karena kita punya PT Semen. Bangga karena Semen Kupang sempat diekspor ke luar negeri. Bangga karena saudara saya kerja di sana. Bangga karena teman kita kerja di sana."
"Terlalu mendayu-dayu kamu, Nona Mia," sambung Rara.
"Sudahlah, nanti saya buat perusahan baru. PT Semen Kupang yang baru!" kata Jaki. "Kamu mau jadi direktur? Gampang saja. Kita pinjam uang untuk bangun PT Semen yang lebih canggih. Nanti fee dari pinjaman kita bagi-bagi untuk modal buka usaha baru, modal jalan-jalan, modal bangun kekuasaan. Kalau kamu sudah jadi direktur ingat rekrut lagi si Benza dan semuanya aman bukan? Sekarang kita bisa impor semen dari propinsi lain. Bagaimana Nona Mia?"
***
"Sesukamu sajalah," Nona berkata dengan kesal. "Punya semen bangkrut dan lenyap. Impor semua saja. Pinang impor, beras impor, sayur, buah, lombok, tomat juga impor saja. Jagung makanan asli turunan leluhur juga impor saja dari Propinsi lain."
"Tinggal beli beli beli dan bayar bayar bayar. Urusan selesai bukan?" Rara terkekeh.
Keduanya kembali berdangdut lagunya Meggi Z. Nona Mia meloncat dengan gerakan salto kedua kakinya menendang Jaki dan Rara hingga kedua laki-laki yang sedang bergoyang itu tersungkur jatuh.
"Sakit kah?" tanya Nona Mia."Maaf saja! Semoga tidak lebih sakit dari ditutupnya PT. Semen Kupang". (maria matildis banda)