Tips Sehat

Bisa Berakibat Fatal, Kenali Gejala Penyakit Darah Kental

Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.

Editor: Eflin Rote
KOMPAS.COM
Ilustrasi darah kental 

POS-KUPANG.COM - Darah kental merupakan penyakit yang membuat pengidapnya jauh lebih mudah mengalami proses penggumpalan atau pembekuan darah.

Penyakit ini dikenal juga dengan istilah trombofilia atau hiperkoagulasi.

Gumpalan darah sebenarnya normal dan bermanfaat ketika terbentuk sebagai respons terhadap cedera atau luka sebagai gel penyumbat pembuluh darah yang tergores sehingga menghentikan pendarahan.

Baca juga: Sakit Perut Sebelah Kanan Bisa Jadi Gejala Penyakit Batu Empedu, Tanda Lainnya?

Namun darah kental atau penggumpalan darah yang terbentuk di dalam pembuluh darah memungkinkan darah kental menjadi tidak larut.

Kondisi ini dapat berbalik menjadi bahaya.

Gumpalan ini dapat berjalan melalui sistem peredaran darah dan berakhir dengan membatasi suplai darah ke paru-paru. Jenis bekuan darah ini sangat serius dan memerlukan perawatan segera.

Baca juga: Kenali Bahaya & Gejala Penyakit Kardiovaskuler,Jangan Sepelekan Nyeri Dada, Begini Cara Menanganinya

Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.

Penyebab

Melansir Mayo Clinic, setidaknya ada 20 faktor dan kondisi penyebab pembekuan darah yang mengganggu, meliputi:

  • Sindrom antifosfolipid
  • Arteriosklerosis / aterosklerosis
  • Obat-obatan tertentu, seperti kontrasepsi oral dan obat terapi hormon
  • COVID-19
  • Trombosis vena dalam (DVT) (DVT)
  • Faktor V Leiden
  • Riwayat keluarga pembekuan darah
  • Aritmia jantung (masalah irama jantung)
  • Serangan jantung
  • Gagal jantung
  • Kegemukan
  • Penyakit arteri perifer (PAD)
  • Polisitemia vera
  • Kehamilan
  • Duduk terlalu lama
  • Istirahat di tempat tidur terlalu lama
  • Emboli paru (bekuan darah di arteri di paru-paru)
  • Merokok
  • Pukulan
  • Pembedahan

Gejala

Penyintas darah kental umumnya tidak bergejala hingga mengalami pembekuan darah.

Bekuan darah biasanya terjadi di pembuluh darah yang dapat menyebabkan rasa sakit dan mempengaruhi sirkulasi di sekitar area gumpalan.

Mengutip Healthline memiliki terlalu banyak sel darah dapat menyebabkan berbagai gejala. Contohnya termasuk:

  • Penglihatan kabur
  • Pusing
  • Mudah memar
  • Perdarahan menstruasi yang berlebihan
  • Encok
  • Sakit kepala
  • Tekanan darah tinggi
  • Kulit gatal
  • Kekurangan energi
  • Sesak napas

Diagnosis 

Proses diagnosis akan tergantung dengan riwayat penyakit yang diderita. Contoh beberapa tes darah yang digunakan jika ada gejala yang mengarah pada darah kental meliputi:

  1. Hitung darah lengkap: Tes ini menyaring keberadaan sel darah merah dan trombosit dalam darah. Kadar hemoglobin dan hematokrit yang tinggi dapat mengindikasikan adanya kondisi seperti polisitemia vera
  2. Resistensi protein C yang diaktifkan: Metode ini menguji keberadaan faktor V Leiden.
  3. Pengujian mutasi protrombin G20210A: Dilakukan untuk menentukan adanya kelainan antitrombin, protein C, atau protein S.
  4. Tingkat fungsional antitrombin, protein C, atau protein S: Berguna untuk mengkonfirmasi adanya antikoagulan lupus.

Melansir Cleveland Clinic, pengujian darah kental dilakukan setidaknya empat hingga enam minggu setelah mengalami gejala pembekuan darah.

Pengujian di bawah waktu tersebut dapat menyebabkan hasil false positive karena adanya komponen inflamasi dalam darah dari bekuan.

Perawatan

Pilihan pengobatan untuk pembekuan darah tergantung pada kondisi pasien.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved