Berita Olahraga
Pengurus Provinsi Pelti NTT Akan Konsisten Melaksanakan Program 2022
Pengurus Provinsi (Pengprov) Pelti NTT pada tahun 2022 akan lebih konsisten melaksanakan program tahunannya, khususnya pro
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM, KUPANG - Pengurus Provinsi (Pengprov) Pelti NTT pada tahun 2022 akan lebih konsisten melaksanakan program tahunannya, khususnya program tahun 2022 yang sudah dibahas dan dibicarakan bersama pengurus dan sudah dipaparkan dalam Rakernas Pelti di Bali November akhir tahun 2021 lalu.
Penegasan ini disampaikan Ketua Harian Pengprov Pelti NTT, Juvenile Djodjana melalui Sekretaris Umum Pelti NTT, Rudy Basuki saat dihubungi wartawan Pos Kupang.com, Ferry Ndoen, Selasa 4 Januari 2022.
Rudy Basuki dalam percakapan lewat whatsapps dengan Ferry Ndoen yang juga koordinator humas Pelti NTT lebih jauh menjelaskan, jika tahun 2021 program Pelti NTT hanya beberapa program saja yang bisa dilaksanakan, maka pada tahun 2022 semua program akan dilaksanakan secara konssisten.
"Tahun 2021 kita terkendala karena pandemi covid-19 yang terus berkecamuk sepanjang tahun sehingga praktis Pelti NTT hanya bisa melaksanakan sejumlah program, diantaranya pembinaan pemain tenis usia junior serta pengiriman pemain tenis Pelti NTT ke ajang Kejurnas Tenis Walikota Palembang 2021. Karena itu, tahun 2022 ini program lainnya seperti pelatihan pelatih atau coaching clinic akan dilaksanakan dengan melibatkan instruktur bersertifikat internasional dari Pelti Pusat," paparnya.
Baca juga: Program 2022 : Pelti NTT Akan Bagikan Raket Tenis di Sekolah yang Punya Muatan Lokal Cabor Tenis

Rudy lebih jauh menjelaskan, pihaknya akan melaksanakan program pemassalan pemain usia dini dan pemain junior tenis dengan menggandengan pemerintah daerah setempat.
"Kita akan mendorong pengcab Pelti di kabupaten/kota untuk menggandeng pemerintah daerah (bupati/dprd) agar bisa masuk program pengenalan dan pemassalan cabang olahraga tenis melalui jalur pendidikan sekolah, yakni lewat kurukulum lokal cabor tenis. Minimal ada sekolah contoh dengan mata pelajaran Penjaskes yang ada cabor tenis. Tentu dengan melihat potensi lokal yang punya kekuatan cabor tenis dan potensi atlet yang suda ada," pungkasnya. (fen)

