Berita Nasional

Jokowi Putuskan Vaksinasi Booster Mulai 12 Januari 2022, Ini Kriteria Penerimanya

Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah menetapkan hari Rabu 12 Januari 2022 menjadi titik awal dimulainya vaksinasi booster (penguat) di Indonesia.

Editor: Agustinus Sape
Kompas.TV
Botol kecil dengan label vaksin virus corona (Covid-19) Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna terlihat dalam foto ilustrasi yang diambil Jumat 19 Maret 2021. 

Jokowi Putuskan Vaksinasi Booster Mulai 12 Januari 2022, Ini Kriteria Penerimanya

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah menetapkan hari Rabu 12 Januari 2022 menjadi titik awal dimulainya vaksinasi booster (penguat) di Indonesia. 

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sesuai rapat terbatas evaluasi PPKM bersama Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin 3 Januari 2022.

“Vaksinasi Booster sudah diputuskan oleh Bapak Presiden akan jalan tanggal 12 Januari, ini diberikan ke golongan dewasa di atas 18 tahun sesuai dengan rekomendasi WHO dan akan diberikan ke Kabupaten/Kota yang sudah memenuhi kriteria 70% suntik pertama dan 60% untuk suntik kedua,” ucap Menkes Budi Gunadi Sadikin.

“Jadi sampai sekarang ada 244 Kabupaten/Kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut,” tambahnya.

Menkes lebih lanjut menambahkan, vaksinasi Booster ini juga akan diberikan dengan jangka waktu di atas 6 bulan sesudah dosis kedua.

“Kita identifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari yang sudah masuk ke kategori ini dan jenis boosternya nanti akan kita tentukan ada yang homolog atau jenisnya sama ada yang heterolog atau jenis vaksinnya berbeda,” ucap Menkes Budi.

“Ya mudah-mudahan nanti akan segera diputuskan tanggal 10 sesudah keluar rekomendasi dari Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” tambahnya.

Menkes lebih lanjut menuturkan untuk program vaksinasi dosis pertama hingga hari ini masih 7 provinsi yang belum mencapai target 70 persen.

“Sekarang tinggal 7 lagi yang belum, jadi bertambah 6 kemarin di akhir tahun baru yang  masih perlu dikejar adalah Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Itu adalah provinsi-provinsi yang belum sampai 70% dosis pertama,” kata Menkes Budi.

Terkait stok vaksin, Menkes Budi mengungkapkan untuk ketersediaan saat ini ada 39 juta dosis.

“Stok vaksin yang ada, on hand sekarang 39 juta, yang sudah kita suntikkan tadi 281 juta, jadi masih banyak stok yang ada kita pegang dan ini membutuhkan bantuan rekan-rekan sekalian untuk mempercepat vaksinasi,” ujarnya.

Ia menuturkan, kabar terbaru dari Center for Disease Control (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan atau FDA Amerika Serikat terkait vaksin booster adalah adanya kebijakan untuk penggunaan setengah dosis vaksin Moderna sebagai vaksin booster.

Sebab, kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang ditimbulkan usai penyuntikan vaksin Moderna cukup keras.

Halaman
12
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved