Timor Leste
Menteri Luar Negeri Kamboja Bicara tentang Myanmar dan Timor Leste, Ini yang Dibahas
Bukan tak mau, Timor Leste sudah berulang kali mengutarakan keinginannya untuk menjadi anggota ASEAN.
POS-KUPANG.COM - Sudah 20 tahun Timor Leste merdeka dari Indonesia.
Resmi berdiri sendiri Timor Leste tak kunjung jadi anggota ASEAN meski berada di kawasan Asia Tenggara.
Bukan tak mau, Timor Leste sudah berulang kali mengutarakan keinginannya untuk menjadi anggota ASEAN.
Namun, keinginan negara kecil tersebut selalu mendapat penolakan.
Baca juga: Bank Dunia Mendeteksi Tanda-tanda Pemulihan di Timor Leste
Salah satu negara yang dengan keras menolak Timor Leste adalah Myanmar.
Baru-baru ini Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Kamboja, Prak Sokhonn berjanji untuk melobi Myanmar untuk melunakkan pendiriannya dan bergerak menuju adopsi konsensus lima poin ASEAN dalam upaya untuk memulihkan persatuan ASEAN, sementara juga berkomitmen untuk melobi Timor Leste (Timor Timur) untuk menjadi negara anggota ke-11 blok itu.
Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Kamboja Prak Sokhonn mengungkapkan rencana tersebut dalam konferensi pers tentang prioritas Kamboja sebagai ketua ASEAN pada 2022 kepada korps diplomatik dan jurnalis pada 29 Desember 2021.
“Kami bekerja keras untuk melobi Myanmar untuk menunjukkan bahwa dia melunak dan akan bergerak maju dengan praktik konsensus lima poin para pemimpin ASEAN."
“Sebelum membahas anggota ASEAN ke-11, kita perlu berbicara tentang mengembalikan ASEAN ke blok 10 anggota terlebih dahulu. Ketika kami telah mengembalikan ASEAN menjadi 10 anggota lagi, kami akan melanjutkan kampanye untuk menjadikan [Timor Leste] anggota ASEAN ke-11.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn Bicara tentang Myanmar dan Timor Leste, Jadi Anggota ASEAN?
“Perlu untuk mengembalikan sembilan anggota ASEAN saat ini menjadi 10 karena kita tidak dapat terus mengadakan pertemuan yang hanya dihadiri oleh sembilan dari 10 anggota,” katanya.
Sokhonn mengatakan bahwa memulihkan ASEAN akan membutuhkan pemilahan masalah Myanmar yang berhubungan dengan perwakilan ASEAN pada pertemuannya.
Dia menjelaskan bahwa Piagam ASEAN tidak mengatur bagaimana perwakilan sah negara-negara anggota ASEAN ditentukan untuk keperluan kehadiran dalam pertemuan.
Mengenai masuknya anggota terbaru ke ASEAN, dia mengatakan Kamboja telah memimpin dalam mendukung Timor Leste untuk menjadi anggota baru, sementara negara setengah pulau itu sendiri sedang berjuang menuju tujuan itu dengan mendirikan kedutaannya di semua negara anggota ASEAN meskipun sumber dayanya terbatas.
Menurut Sokhonn, pencalonan Timor Leste akan didasarkan pada prosedur yang ditetapkan dalam Piagam ASEAN, termasuk penilaian kesiapannya untuk bergabung dengan blok tersebut.
Ia mengatakan penilaian ini dilakukan melalui misi pencarian fakta berdasarkan tiga pilar ASEAN: kerja sama politik-keamanan, kerja sama ekonomi, dan kerja sama sosial budaya.