Berita Flores Timur

Baru Dikerjakan, Proyek Talud Gekeng Deran Flotim Sebesar Rp 2,5 Miliar Sudah Ambruk

Baru Dikerjakan, Proyek Talud Gekeng Deran Flores Timur Sebesar Rp 2,5 Miliar Sudah Ambruk

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
Kondisi talud di Desa Gekeng Deran, Kecamatan Tanjung Bunga, Flotim rusak parah meski baru dikerjakan 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA-Proyek pengerjaan talud di Desa Gekeng Deran, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga asal jadi. Pasalnya, meski proyek yang menelan anggaran Rp, 2.552.083.000 ini baru di PHO beberapa bulan lalu, namun kini sudah ambruk.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPBD Flotim, Laurensius Sogen yang dikonfirmasi, Rabu 29 Desember 2021 membenarkan hal itu. Menurut dia, proyek itu dikerjakan pada tahun anggaran 2021 dengan kontraktor pelaksananya, PT. Entete Jaya Konstruksi dan konsultan pengawas, PT. Sabana.

"Sumber anggarannya dari hibah BNPB tahun 2020, tapi fisiknya dikerjakan tahun 2021. Nilai kontraknya Rp.2,5 Miliar dari pagu HPS Rp.2,7 miliar," ujarnya.

Menurut dia, proyek talud dengan panjang 160 meter itu sudah di-PHO pada 20 Juli 2021 dan saat ini masih dalam masa pemeliharaan.

"Saya sebagai PPK bersama tim konsultan pengawas, konsultan perencana, ketua tim teknis dan kontraktor pelaksana sudah ke lokasi dan benar ada kerusakan," katanya.

Ia mengatakan kerusakan talud itu diakibatkan banjir yang membawa serta material pada 24 Desember malam. Karena masa pemeliharaannya berakhir pada 16 Januari 2021, pihaknya sudah berkonsultasi dengan kontraktor pelaksana untuk siap bertanggungjawab melakukan perbaikan.

"Dari hasil konfirmasi kami dengan masyarakat disana, kerusakan itu karena banjir yang membawa serta material batu. Secara kontrak, proyek ini masih dalam tanggungjawab kontraktor pelaksana dengan nilai pemeliharaannya 5 persen dari pagu. Dan, pelaksananya siap bertanggungjawab melakukan perbaikan," jelasnya.

Ia menambahkan, dilihat dari kondisi lapangan, pihaknya merekomendasikan untuk dilakukan penanganan darurat dengan metode normalisasi sehingga tidak menganggu konstruksi lain.

"Kita arahkan air banjir ke kali sehingga tidak ganggu konstruksi lain, apalagi intensitas hujan masih tinggi saat ini. Tapi pembicaraan kami siap normalisasi belum final," tandasnya. (*)

Baca Berita Flores Timur Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved