Berita NTT
Sinode GMIT Imbau Rayakan Natal Secara Sederhana
Majelis Sinode (MS) GMIT mengimbau agar merayakan Natal tahun 2021 secara sederhana. Apalagi perayaan Natal saat ini masih dalam suasana Pandemi Covi
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/KUPANG -- Majelis Sinode (MS) GMIT mengimbau agar merayakan Natal tahun 2021 secara sederhana. Apalagi perayaan Natal saat ini masih dalam suasana Pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon, Kamis 23 Desember 2021.
Menurut Mery, saat ini masih dalam suasana Pandemi Covid-19, sehingga diharapkan umat bisa merayakan Natal secara sederhana.
"Kita merayakan Natal masih dalam suasana Pandemi Covid-19. Kita juga mendengar dari BMKG soal adanya bibit siklon tropis.
Karena itu kita perlu waspada," kata Mery.
Dijelaskan, dengan suasana tersebut juga ada anjuran pemerintah terutama protokol kesehatan.
"Kita harapkan rayakan Natal secara sederhana. Kita juga masih di tengah Pandemi Covid-19," katanya.
Baca juga: Menyerah 1-0, Gol Sundulan Syarif Wijianto Antar PSIM Yogyakarta ke Semifinal Kalahkan Sulut United
Dikatakan, MS GMIT telah mengeluarkan standar operasional prosedur (SOP) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 25 Desember 2021 dan 1 Januari 2022. SOP ini dikeluarkan untuk mengantisipasi munculnya kasus penularan Covid-19 melalui pelayanan perayaan Nataru.
SOP ini dikeluarkan sebagai tindaklanjut terhadap surat edaran Menteri Agama No 31 tahun 2021 tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di saat perayaan Natal 2021.
"SOP ini disusun selain mempertimbangkan surat edaran Menteri Agama, juga pesan Natal bersama PGI dan KWI dan Rakor tingkat sektoral , TNI,Polri dan instansi terkait dalam rangka pengamanan dan antisipasi lonjakan kasus Covid-19," kata Mery.
Menurut Mery, Sinode GMIT juga menyampaikan sejumlah standar pelaksanaan ibadah jemaat secara bersama, antara lain, memastikan tempat ibadah memiliki sirkulasi udara yang baik, sinar matahari yang cukup, ruang ibadah harus disterilkan dengan desinfektan, peserta dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas ruangan, sehingga ibadah bisa digelar lebih dari satu kali dalam sehari serta beberapa standar lainnya, seperti pengukuran suhu tubuh, memakai masker menjaga jarak serta tidak berjabatan tangan.
Saat itu, Pdt. Mery mengucapkan selamat Natal bagi warga GMIT dan juga seluruh umat Kristiani di Indonesia.
"Hendaknya ibadah Natal, akhir tahun dan tahun baru dilakukan secar sederhana dan khidmat dengan lebih mengutamakan persekutuan dalam keluarga. Hal lain, dilarang melakukan pawai, jamuan makan bersama, pesta, mabuk-mabukan, membunyikan petasan. Kembang air, atau bahan peledak lain yang dapat mengganggu ketertiban umum selama masa raya natal dan tahun baru," ujarnya. *)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/walikota-kupang-serukan-puasa-7-hari-gmit-suarakan-hal-yang-sama.jpg)