Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 16 Desember 2021: Tabir Misteri Dibuka

Yohanes Pembaptis menjadi ragu dan mungkin agak terguncang. Bagaimana tidak? Sudah bersusah payah berkarya mengarahkan orang kepada Kristus, tapi

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Yohanes itu sungguh seorang nabi, orang pilihan Allah untuk menyampaikan kehendak Allah kepada manusia.

Bahkan ia lebih dari sekedar nabi. Ia utusan istimewa. Karena ia bertugas khusus untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya.

"... tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu" (Luk 7:27).

Saking istimewanya Yohanes, disingkap misteri kepribadiannya oleh Yesus, "Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar daripadanya" (Luk 7:28).

Penegasan Yesus ini pun sekaligus menyingkap misteri tentang diri kita manusia.

Bahwa kebesaran manusia di dunia tidak berarti sama dengan dalam kebesaran dalam Kerajaan Allah. Kebesaran manusia tak ditakar dengan keagungan watak, sikap, martabat, status, gelar, bahkan tugas dan jabatan yang diemban, melainkan dengan kadar keterlibatannya dalam Kerajaan Allah, dengan kuatnya ikatan yang dijalin dengan Yesus Kristus.

Sebagai manusia, diri dan hidup kita pun merupakan sebuah misteri. Kemisterian ini tentu membuat kita kadang terjerembab ke dalam keragu-raguan di kala kita menghadapi berbagai peristiwa dan persoalan. Apalagi yang tergolong mustahil dalam pandangan kita.

Kalau kita sering berucap, "Bagi Tuhan, tak ada yang mustahil. Ia dapat mengubah yang tidak bisa diubah manusia," kiranya kita berusaha untuk selalu dekat dan makin dekat dengan Tuhan.

Dalam kebersamaan dengan-Nya, kita pasti diberikan pencerahan untuk melihat dan mengerti tentang siapakah kita sesungguhnya.

Untuk itu, kita perlu sejenak meninggalkan kebisingan hidup dan menemukan ketenangan batin.

Kita boleh ingat, mereka yang mendengarkan Yohanes Pembaptis datang ke padang gurun, "nyepi", ke daerah Yordan, meninggalkan Yerusalem yang ingar-bingar.

Di situ kita boleh berharap mendapatkan pertolongan pencerahan Tuhan yang diimbau dan dipersiapkan jalan bagi-Nya oleh Yohanes Pembaptis.

Ingar-bingar natal kian terasa. Walau masih adventus, pohon natal dan pernik-pernik sudah dipasang, kandang atau gua sudah mulai dikerjakan.

Pikiran dan hati mungkin digugah ke mall, supermarket untuk mendapatkan berbagai keperluan untuk perayaan dan merasakan suasana extravaganza.

Tapi jangan lupa untuk mengambil waktu sejenak untuk menyepi. Pencerahan yang sungguh dapat terjadi bila berawal dalam suasana kesunyian yang sarat dengan kehadiran Tuhan.*

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved