Berita Nasional

Mobil Jatuh ke Jurang, 4 Korban Masih Hilang, Hari Keempat Hanya Temukan Tas Diduga Milik Korban

Sementara upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan dan masyarakat pada Rabu (15/12/2021) atau hari ke-4 tidak membuahkan hasil.

Editor: Gordy Donofan
Serambinews.Com
Keluarga mobil Toyota Innova BL 1537 EF yang terjun ke jurang dan masuk sungai Lae Kombih di Dusun Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara menanti pencarian korban, Rabu (15/12/2021) 

POS-KUPANG.COM – Sebuah mobil Toyota Kijang Inovasi dikabarkan jatuh ke jurang.

Memasuki hari ke-4 pascakecelakaan lalulintas mobil travel Toyota Kijang Innova BL 1537 EF yang jatuh ke jurang dan masuk dalam sungai Lae Kombih, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara baru tiga dari tujuh penumpang yang ditemukan.

Sementara upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan dan masyarakat pada Rabu (15/12/2021) atau hari ke-4 tidak membuahkan hasil.

Pantauan Serambinews.com, tim gabungan masih terus menyisir sepanjang aliran Sungai Lae Kombih sejak air terjun Kedabuhan, Desa Jontor hingga kawasan Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Baca juga: Indonesia Berduka, 1 Nakes Tewas Terjun ke Jurang Saat Diserang KKB Papua Pimpinan Lamek Taplo

Upaya pencarian di hari keempat ini tidak membuahkan hasil. Tim hanya menemukan satu tas yang diduga milik penumpang mobil nahas tersebut.

“Hari ini kami menyisir sungai Lae Kombih mulai dari Kedabuhen sampai ke Sikelang tapi tidak ada ditemukan,” kata Aipda Zulfan Efendi, salah satu tim pencarian korban.

Lokasi pencarian korban mobil travel asal Aceh Barat, Meulaboh ini dilakukan terpaut belasan kilometer dari tempat jatuhnya.

Mobil yang disopiri Arman Yusuf (50) itu jatuh ke jurang sedalam puluhan meter di Dusun Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

Namun diduga para korban telah terseret arus ke bawah sungai yang melintas hingga ke Kota Subulussalam.

Ada pula dugaan jika ada mayat yang kemungkinan sudah terbawa arus ke bawah atau kawasan Pelayangan namun semua masih asumsi.

Sementara para keluarga korban sampai malam ini masih berada di lokasi tempat pendaratan jenazah korban yakni pemandian Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam.

Baca juga: Dokter & Suster di Papua Ungkap Fakta Tragis, Mereka Dipukul Sehingga Lari & Lompat ke Dasar Jurang

Di sana ada keluarga dari korban Tata Agusnianti (22), Sudarsih (63), Muhammad Amri Lubis (30) dan Masdi (49). Mereka berteduh di sebuah tenda yang dibangun di tepi sungai Lae Kombih.

Menemukan dua mayat

Sebelumnya, memasuki hari ketiga pencarian korban mobil travel Toyota Innova BL1537 EF yang terjun ke jurang dan masuk ke Sungai Lae Kombih, Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Selasa (14/12/2021), tim gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi dua mayat korban.

Mayat yang ditemukan kemarin merupakan sopir mobil tersebut dan seorang penumpang.

Dengan demikian, sudah tiga korban yang dievakuasi setelah pada Senin (13/12/2021) juga ditemukan satu penumpang berjenis kelamin perempuan.

Kemarin, dua korban dievakuasi dari lokasi ditemukan yakni kawasan Sungai Lae Kombih persis di sekitar air terjun Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penangalan, Kota Subulussalam.

Berdasarkan pemeriksaan dan hasil pengecekan keluarga menyimpulkan bahwa mayat pertama yang ditemukan kemarin adalah sopir mobil nahas tersebut.

Sopir itu bernama Arman Yusuf (50), mantan Keuchik Arongan, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat.

Sementara di KTP lamanya, Arman tercatat sebagai warga Desa Gampong Kubu, kecamatan yang sama.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh istri korban, Lilis. Keyakinan jika korban adalah sopir mobil Innova yang mengalami kecelakaan maut berdasarkan pada ciri-ciri yang dimilikinya.

Selain tanda fisik, cincin dan jam tangan yang masih utuh di jasad korban menjadi penguat. “Saya yang belikan cincin dan jam tangan itu,” ujar Lilis.

Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian bersama tim forensik RSUD Kota Subulussalam masih terus melakukan identifikasi terhadap jasad korban guna mendapatkan keterangan yang lebih pasti.

Seperti diketahui, tim gabungan berhasil mengevakuasi satu lagi jenazah penumpang mobil Toyota Kijang Innova BL 1537 EF yang jatuh ke jurang dan masuk dalam sungai Kombih, kawasan Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

Jenazah berjenis kelamin pria itu ditemukan pada Selasa (14/12/2021) sekitar pukul 07.30 WIB oleh warga setempat dan kemudian menginformasikannya kepada tim gabungan pencarian.

Warga menemukan jenazah terkait di seputaran air terjun Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan.

Setelah mendapat kabar itu, tim gabungan langsung terjun ke lokasi dengan membawa peralatan evakuasi.

Beratnya medan jurang dan sungai menjadi kendala proses evakuasi. Proses evakuasi baru dapat dilakukan pukul 09.30 WIB.

Setelah dilakukan persiapan, jenazah korban barus dievakuasi menggunakan perahu karet sekitar pukul 12.10 WIB.

Perjalanan sedikit molor karena tim turut menyisir sepanjang sungai untuk melacak apakah ada mayat lain atau tidak.

Perjalanan dari lokasi mayat ditemukan ke darat membutuhkan waktu hampir satu jam. Jenazah dievakuasi dengan perahu karet dibantu komunitas arung jeram.

Setiba di tempat pemandian Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, jenazah langsung diangkut ke mobil ambulans milik PSC Subulussalam.

Tim kemudian membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam untuk pemeriksaan medis dan proses identifikasi.

Anggota keluarga korban dipersilakan untuk mengecek guna mencocokan ciri-ciri yang melekat pada jenazah.

Informasi lain bahwa di pergelangan tangan korban masih ada jam. Kepala pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Adita Karya, membenarkan adanya temuan mayat.

Mayat tersebut, menurut Adita, berjenis kelamin pria. Proses evakuasi cukup lama karena medannya cukup terjal.

Mayat kedua yang ditemukan kemarin dikenali bernama Fitri Elfirati (26), warga Dsun Lueng Kubu Batang, Desa Padang Panyang, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya.

Jenazah korban ditemukan warga pukul 12.00 WIB. Identitas korban diketahui dari ciri-ciri fisik yakni pakaian yang masih melekat di badang serta jam tangan dan cincin.

Namun, proses evakuasi membutuhkan waktu sangat lama karena terkendala arus sungai. Sebab, jenazah Fitri ditemukan berputar putar di wilayah air terjun Kedabuhen.

Petugas berupaya mengait jenazah dari tengah sungai namun selalu gagal. Bahkan, berdasarkan informasi jenazah seperti ditarik-tarik kembali.

“Terjadi tarik-menarik jenazah dari tengah sungai, kalau orang yang memahami wilayah ini tau arti tarik menarik,” ujar warga.

Diinformasikan, ada semacam keyakinan di mana jenazah yang mengapung di kawasan Kedabuhen sulit dijangkau karena ‘penghuni’ wilayah tersebut enggan menyerahkannya.

Hal ini pula yang terjadi siang kemarin hingga menyebabkan proses evakuasi korban memakan waktu berjam-jam lamanya.

Bahkan, petugas yang menjemput jenazah sejak pukul 14.00 WIB, baru kembali ke pemandian Sikelang, sekitar pukul 19.30 WIB.

Jenazah baru berhasil dievakuasi ke daratan selepas shalat Maghrib atau sekitar tujuh jam setelah ditemukan.

Setiba di Sikelang, jenazah langsung dimasukkan ke dalam ambulance milik Public Safety Center (PSC) 119.

Mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Kota Subulussalam untuk pemeriksaan dan proses identifikasi.

Berdasarkan pemeriksaan dan hasil penuturan tim mayat itu memiliki ciri yang menyerupai Fitri Elfirati (26).

Dan hasil pencocokan dengan pernyataan keluarga, korban ketiga yang ditemukan tersebut dinyatakan sebagai Fitri Elfirati.

Hal itu didasarkan pada salah satu jemari korban ada yang agak bengkok serta gelang warna kuning emas.

Namun pengecekan secara detail akan dilakukan di RSUD Kota Subulussalam. Pihak keluarga yang sejak Minggu (12/12/2021) malam sudah berada di Subulussalam langsung ke RSUD kota itu.

Keluarga yang datang menyaksikan secara langsung dan menyimpulkan bahwa jenazah itu adalah Fitri Elfirati.

Ayah korban, H Bismi Hasan kepada Serambinews.com, membenarkan jika mayat ketiga yang dievakuasi tim gabungan adalah anaknya.

Bismi menyampaikan terima kasih kepada tim gabungan yang sudah berhasil menemukan dan mengevakuasi anaknya.

“Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan masyarakat dan petugas yang sudah menemukan anak kami,” ujar Bismi Hasan.

Hingga malam kemarin masih belum diketahui apakah jenazah Fitri dibawa ke Nagan Raya atau Aceh Barat.

Namun, beredar kabar dibawa pulang ke Aceh Barat sebab kedua orang tuanya sudah lama menetap di Aceh Barat.

Selama ini Fitri menetap di Padang Panjang, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya karena baru beberapa bulan menikah dengan seorang ASN di jajaran Pemkab Nagan Raya.

Informasi itu disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Nagan Raya, Irfanda Rinadi, kepada Serambi, tadi malam.

Irfanda menambahkan, sudah dua hari tim dari BPBD beranggotakan 12 orang ikut dikerahkan ke Subulussalam ikut membantu mencari korban.

Sebelumnya, tim juga menemukan sesosok mayat berjenis kelamin perempuan pada Senin (13/12/2021) di Desa Sikelang.

Mayat itu dikenali sebagai Khairumi Mayat, satu dari tujuh penumpang mobil travel jatuh ke jurang di kawasan Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

Mayat Khairumi ditemukan saat hanyut di Sungai Lae Kombih.

Dengan penemuan mayat di hari ketiga kemarin, jumlah korban kecelakaan mobil Toyota Innova di Jurang Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (STTU), Kabupaten Pakpak Bharat, itu berhasil ditemukan dan dievakuasi menjadi tiga orang.

Mereka adalah Khairumi dan Fitri Elfrati (penumpang) serta Arman Yusuf (sopir).

Empat korban belum ditemukan

Kini tinggal empat korban lagi yang sedang dalam pencarian.

Mereka adalah Muhammad Amri Lubis (30), warga Desa Kuta Trieng, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan;

Tata Agusnianti (22), mahasiswi STIKes Helvetia Medan yang beralamat di Jalan Imam Bonjol, Dusun Cot, Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat;

Sudarsih (63), jenis kelamin perempuan, warga RT LK Jambu, Desa Ujung Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat

Masdi (49), jenis kelamin pria, pekerjaan karyawan swasta, alamat Jalan B Wijaya Kesuma, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara.

Berita Nasional Lainnya

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul 4 Korban Mobil Jatuh ke Jurang Masih Dicari, Hari Keempat Hanya Temukan Tas Diduga Milik Korban

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved