Renungan Katolik

Renungan Katolik Selasa 7 Desember 2021, Gembala Berhati Domba

Perumpamaan tentang domba yang hilang dan gembala yang baik menjadi narasi favorit banyak kalangan.

Editor: Gordy Donofan
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Ada yang mengkritik bahwa dengan mencari seekor domba yang hilang, si pemilik berarti melalaikan dan mengabaikan keberadaan sembilan puluh sembilan ekor domba yang lain.

Kalau kawanan sembilan puluh sembilan ekor domba itu kemudian bubar, berkeliaran ke mana-mana, apa dia tidak semakin rugi? Kritik ini kiranya dipandang dari perspektif yang kurang  tepat. Dalam suatu perumpamaan, detail-detail semacam itu kadang tidak perlu diperhatikan.

Fokus cerita adalah domba yang tersesat dan sikap si pemilik terhadap domba itu. Tentang nasib domba-domba yang lain, kita tidak perlu gelisah. Mereka baik-baik saja.

Bagaimana kita memaknai kebaikan Tuhan yang terungkap dalam kisah domba yang hilang dan Gembala yang baik? Kita juga tidak perlu gelisah kalau diremehkan orang lain.

Tantangan duniawi tidak akan abadi. Kita mesti sedikit sabar dan tenang menghadapinya. Doa adalah kekuatan yang bisa menghadirkan banyak kemungkinan solutif.

Melalui doa, kita akan “bertemu” Tuhan. Perumpamaan tentang domba yang hilang menghadirkan kebijaksanaan bahwa Tuhan tidak pernah bersikap seperti itu.

Setiap orang berharga di mata-Nya. Tidak ada yang manusia dianggap remeh. Tidak ada manusia yang diabaikan. Tuhan tahu dan mengenal kita dengan mendalam. Kita adalah utama di mata Tuhan. Kita bukanlah sekadar nomor atau tambahan yang tidak penting.

Di hadapan Tuhan, kita bagaikan rumput liar dan kering yang tidak berharga. Tapi Tuhan mencintai kita dengan utuh dan murni.

Kita pun dalam kehidupan sehari-hari diajak untuk tidak pernah meremehkan, merendahkan, atau menganggap sepele seseorang.  Terutama orang yang tidak berada, tidak berkuasa, dan tidak berdaya. Mengapa demikian? Karena segala tindakan duniawi akan berdampak pada kehidupan abadi nanti. Hidup di dunia dengan segala romantikanya adalah investasi hidup yang kekal.

 “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40). Mari kita bersyukur kepada Tuhan atas kasih-Nya yang murni bagi diri dan hidup kita. Kita punya sosok Gembala yang berhati kita, domba-domba-Nya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved