Berita Lembata

Murid dan Guru SDI Atalojo Lembata Belajar Dalam Gubuk Karena Sekolah Masih Disegel

Guru dan murid SD Inpres Atalojo, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata sampai saat itu belum bisa menikmati fasilitas sekolah yang layak

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Guru dan murid SD Inpres Atalojo, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata sampai saat itu belum bisa menikmati fasilitas sekolah yang layak. Sekolah mereka yang berada di desa Nuba Atalojo masih disegel oleh sekelompok tukang dan buruh sejak tanggal 15 dan 16 November 2021 yang lalu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA- Guru dan murid SD Inpres Atalojo, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata sampai saat itu belum bisa menikmati fasilitas sekolah yang layak.

Sekolah mereka yang berada di desa Nuba Atalojo masih disegel oleh sekelompok tukang dan buruh sejak tanggal 15 dan 16 November 2021 yang lalu.

Penyegelan dilakukan karena pihak kontraktor belum membayar upah mereka. Dampaknya, para murid harus mengikuti ujian semester di rumah warga dan gubuk bekas rumah guru.

Plt Kepala SD Inpres Atalojo, Yosefina Adu, mengatakan, setelah kejadian penyegelan itu, para guru dan siswa terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di empat tempat berbeda.

Kata Yosefina, ada empat rombongan belajar di SD Inpres Atalojo. Satu rombongan belajar terpaksa memanfaatkan ruangan yang sementara direhab, dua rombongan belajar di dalam gubuk kumuh bekas rumah guru dan satu rombongan belajar di rumah warga.

"Rumah guru itu sebenarnya tidak layak lagi," kata Yosefina kepada Pos Kupang di Lewoleba, Senin, 6 Desember 2021.

Total ada 30 murid dan 4 orang guru yang terdampak dari penyegelan sekolah ini. Situasi akan semakin sulit saat memasuki musim hujan seperti sekarang karena gubuk yang rusak. "Ini sudah musim hujan, jadi pasti makin susah," katanya.

Dia mengakui penyegelan ini membuat situasi belajar di sekolah tersebut terganggu.

Pihak sekolah, pasca penyegelan, sudah membangun komunikasi dengan pemerintah desa dan pihak kecamatan.

"Harapannya persoalan bisa diselesaikan supaya kami bisa dapat tempat yang layak di ruang belajar yang baik," kata Yosefina.

Dari informasi yang dihimpun, penyegelan dilakukan oleh para tukang dan buruh sampai pihak kontraktor membayar upah mereka. Ada dua sekolah lainnya yang disegel selain SD Inpres Atalojo yakni SDI Paulolo dan SDI Ile Kimok. (*)

Baca Berita Lembata Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved