Berita Sumba Timur

Yasalti Sumba Gelar Vaksinasi Bagi 2 Ribu Difabel dan Masyarakat Adat di Sumba Timur

masyarakat umum berbondong-bondong mencari vaksin, mereka pasrah dengan keadaan karena kebutuhan khusus mereka

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Direktur Yasalti Sumba, Rambu Ninu  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong 

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -- Yayasan Wali Ati atau Yasalti Sumba menggelar vaksinasi massal bagi para penyandang disabilitas (difabel) dan masyarakat adat di Kabupaten Sumba Timur.

Pelaksanaan vaksinasi tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur. 

Direktur Yasalti, Rambu Ninu mengatakan, pihaknya menggelar vaksinasi bagi para penyandang disabilitas dan masyarakat adat termasuk penganut kepercayaan untuk mendukung percepatan vaksinasi di Sumba Timur. 

Pihak Yasalti, kata dia, menyediakan sebanyak 2 ribu dosis vaksin Jhonson and Jhonson untuk vaksinasi di enam kecamatan. Vaksinasi direncanakan berlangsung 1 Desember hingga 10 Desember 2021.

Baca juga: Awal Desember, Sumba Timur Zero Covid-19

"Target layanan kita 2.000 orang untuk penyandang difabel dan masyarakat adat. Vaksinasi ini atas dukungan Kementerian Kesehatan RI dan Filantropi serta Ohana, lembaga yang bekerja untuk isu disabilitas," ujar Rambu Ninu kepada POS-KUPANG.COM saat memantau pelaksanaan vaksinasi di Desa Ndapayami, Kecamatan Kanatang Kabupaten Sumba Timur, Jumat 3 Desember 2021.

Rambu Ninu menyebut, sejak 1 Desember 2021, pihaknya telah melaksanakan vaksinasi massal di lima lokasi. 

Vaksin dilaksanakan di dua titik di Kecamatan Kota Waingapu yakni di Kelurahan Matawai dan Desa Mbatakapidu dengan sasaran 171 orang baik penyandang difabel maupun masyarakat adat. 

Selain itu, untuk Kecamatan Kambera, vaksinasi dilaksanakan di GKS Mauhau dan GKS Lambanapu dengan total penerima vaksin sebanyak 151 orang yang terdiri dari difabel dan masyarakat adat. 

Pada hari ini, Jumat 3 Desember 2021, lanjut Rambu Ninu, pihaknya melaksanakan vaksinasi di Desa Ndapayami Kecamatan Kanatang. Vaksinasi diterima oleh 155 orang yang terdiri dari difabel dan masyarakat adat. 

Baca juga: Bupati Sumba Timur Tutup Konsultasi Nasional Perempuan GMKI : GMKI Harus Memberi Contoh dan Model

"Di Desa Ndapayami, tim kesehatan juga mendatangi rumah para difabel yang tidak bisa menjangkau Balai Desa tempat pelaksanaan vaksin. Tercatat ada 12 orang difabel yang dijangkau di rumah mereka," ujar Rambu Ninu. 

Rambu Ninu menyebut, penyandang disabilitas termasuk golongan yang rentan dari sisi kesehatan. Dengan kebutuhan khusus, para penyandang disabilitas seringkali luput dari perhatian. 

"Penyandang difabel itu paling rentan dari sisi kesehatan. Mereka itu ada tapi seolah olahraga tak ada. Saat masyarakat umum berbondong-bondong mencari vaksin, mereka pasrah dengan keadaan karena kebutuhan khusus mereka," ujar Rambu Ninu. 

Demikian pula dengan masyarakat adat termasuk para penghayat kepercayaan Marapu.

Baca juga: Cek Jadwal Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Kabupaten Sumba Timur Hari Ini

"Masyarakat penghayat itu akibat ketakutan yang berlebihan maka mereka sulit untuk akses vaksin," tambah dia. 

"Jhonson and Jhonson lebih cocok untuk mereka yang rentan. Satu dosis tetapi tidak mengurangi kualitasnya," kata dia. 

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumba Timur, Tinus Ndjurumana mengatakan, hingga 1 Desember 2021, sebanyak 101.541 warga sumba Timur sudah divaksin dosis pertama. Jumlah tersebut setara dengan angka 58,32 persen. 

Sementara itu, untuk vaksin dosis kedua baru mencakup 30,28 persen atau 52.733 jiwa. (*)

Berita Sumba Timur Terkini 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved