Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik 1 Desember 2021: Dirgahayu Pos Kupang, Media Inspiratif Berhatinurani Rakyat
Selamat atas berbagai pengembangan dan capaian yang telah dibangun di bumi Nusa Tenggara Timur sebagai media profesional dan berhatinurani rakyat
Dalam perjalanan panjang menyusuri pantai Danau Galilea, Yesus sampai ke sebuah bukit dan duduk di situ.
Sejenak Ia bermenung dan melihat ke sekitar-Nya. Ternyata realitas kehidupan tidak selamanya ditempati orang sehat, baik dan benar.
Terdapat begitu banyak orang sakit dan susah dengan berbagai keluhan serta kesulitannya yang mesti diperhatikan dan ditanggapi.
Yesus peduli dan menyembuhkan mereka: yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang bisu berbicara dan yang lumpuh berjalan.
Yesus menghadirkan kekuatan tindakan dalam menghadirkan kebaikan bagi banyak orang.
Ia hadir untuk menggerakkan dan menginspirasi banyak kalangan dalam kerja bersama secara solider, hadirkan persaudaraan sejati dan sukacita bersama.
Hati-Nya tergerak oleh belaskasihan kepada banyak orang. Bagaimanapun juga mereka yang lapar mesti diberi makan, yang haus diberi minum dan yang sakit diobati agar sehat.
Peristiwa penggandaan roti yang dinarasikan penginjil Matius hari ini mengingatkan kita semua untuk mengembangakan hati yang peduli dan berbelaskasih dalam melayani dan menolong sesama.
Hati yang gemar mengucapkan syukur atas segala berkat dan talenta yang telah dianugerahkan.
Ucapan syukur menggelorakan semangat untuk mengembangkan dan memajukan segala potensi yang kini dimiliki.
Pos Kupang yang hari ini merayakan HUT ke-29 kiranya semakin menjadi media yang menghadirkan sukacita dan inspirasi bagi khalayak agar semakin banyak orang yang peduli dan bersinergi dalam mengembangkan semangat berliterasi, kritis, bersolider, harmonis serta memiliki spirit partisipatif dalam proses membangun dan memajukan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Indonesia.
Dirgahayu Pos Kupang. Salve.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 1 Desember 2021:

Bacaan Pertama: Yesaya 25:6-10a
Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang