KKB Papua
Situasi Yahukimo Kembali Memanas, KKB Papua Serang dan Tembak Prajurit TNI, 1 Terluka
Situasi Yahukimo Kembali Memanas, KKB Papua Serang dan Tembak Prajurit TNI, 1 Terluka
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM) mengeluarkan ultimatum pasca-penyerangan.
Baca juga: Alasan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Minta Prajurit TNI Rangkul KKB Papua
Ulitimatum itu, menyusul pernyataan Panglima Tentara OPM wilayah Yahukimo Elkius Kobak yang menetapkan daerah itu sebagai medan perang pembebasan nasional bangsa Papua untuk merebut kemerdekaan.
Ultimatum tersebut juga telah disampaikan ke Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM, dan diumumkan Juru Bicaranya, Sebby Sambom lewat rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (23/11/2021).
Ada lima poin dalam ultimatum yang dimaksud Elkius Kobak.
Berikut isinya:
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo dalam hal ini Bupati, Wakil Bupati, dan SKDA berhenti memberikan ijin pembangunan Mako Brimob di Yahukimo serta Koramil di Suru-suru.
2. Berhenti Kepala Suku serta Intelektual yang terus menjadi Penghianat.
3. Masyarakat non Papua segera tinggalkan Yahukimo karena Yahukimo termasuk dalam perhitungan 34 Komnas TPNPB-OPM, maka perang jelas tidak akan berhenti.
4. Berhenti pesawat yang ditumpangi anggot TNI/Polri, karena saya dan pasukan akan tembak, jadi masyarakat jangan ikut.
"Perang tetap berlanjut sampai kita merebut kemerdekan Papua," ancam Elkius.
Sementara itu, di tengah kebrutalan KKB Papua, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman melakukan kunjungan ke Papua.
Jenderal Dudung Abdurachman dalam kunjungannya ke Kabupaten Mimika, Papua memerintahkan agar TNI tak berperang dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Tujuan saya sebenarnya untuk melihat kesulitan prajurit saat melakukan tugas operasi ke Papua,” kata Jenderal Dudung, Senin (23/11/2021).
“Tapi saya juga berpesan agar TNI harus merangkul KKB, bukan diajak berperang,” sambungnya.
Dikatakan, KKB Papua adalah saudara yang harus hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya.