Berita Kupang

Program School for Change Save the Children agar Dilanjutkan

tak terjadi lagi baik di sekolah, masyarakat maupun oleh orang tua. Khusus orang tua telah mengikuti kegiatan parenting

Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/PAUL BURIN
Sejumlah pejabat dari dinas terkait di Kabupaten Kupang tengah melakukan monitoring dengan pelaku program ini di Kantor Kelurahan Nunbes, Senin, 29 November 2021. 

Program School for Change Save the Children agar Dilanjutkan

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Program School for Change, kemitraan antara Yayasan Save the Children Indonesia  dengan Pemerintah Kabupaten Kupang akan berakhir pada bulan Desember 2021 ini.

Meski demikian, beberapa anggota tim PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat), Fasilitator  Pos Baca dan Fasilitator Parenting Kelurahan Nonbes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengharapkan agar program ini jangan terputus.

Sebaliknya, berkesinambungan karena membawa dampak yang positif bagi perkembangan anak di daerah itu.

“Kami berharap agar program ini jangan terhenti pada bulan Desember 2021 bertepatan dengan masa akhir dari program yang sudah berjalan sejak tahun 2018 lalu,” kata Fintje Novlania Gai Kekado, Ketua Tim PATBM Kelurahan Nonbes ketika melakukan tatap muka dengan tim monitoring dari Save the Children dan tim dari Kabupaten Kupang  di Kelurahan Nonbes, Senin, 29 November 2021. 

Baca juga: Cegah Covid-19, Sanggar Suara Nekemesa di Kabupaten Kupang Libatkan Remaja

Hadir, sejumlah fasilitator, para kepala sekolah, orang tua dan Lurah Nonbes, Melianus Kabnani, S.H.

Sedangkan tim dari kabupaten, yakni Pengawas Sekolah Wilayah Amabi Oefeto,  Ferdi Anabokay, S.Pd;  Kepala Bidang Kelembagaan  Dinas Pembangunan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kupang,  Marie Manafe, S.Sos dan  Kepala Seksi Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang,  Dora Peta Nuki. Sedangkan dari Save the Children hadir Project Officer, Saifullah. 

Fintje mengatakan bahwa program ini telah berjalan dengan baik selama tiga tahun terakhir.

Sebagai fasilitator PATBM Kelurahan Nunbes, ia merasakan betapa banyak anak  yang terbantu bahkan diselamatkan dari persoalan-persoalan pendidikan.

Kasus-kasus kekerasan tak terjadi lagi baik di sekolah, masyarakat maupun oleh orang tua. Khusus orang tua telah mengikuti kegiatan parenting sehingga mendapatkan banyak bekal pengetahuan dalam mendidik anak di rumah.

Baca juga: UPT BKN Dibangun di Kabupaten Kupang, Jadi Unit ke 21 Nasional

Dengan pemahaman yang diberikan oleh fasilitator, pendisiplinan yang positif telah dilakukan dengan baik oleh orang tua.

Meski harus diakui bahwa masih ada kasus-kasus kecil yang muncul tapi dapat diatasi pula. Selain itu hadirnya pos baca telah cukup memberi edukasi bagi anak-anak.

Hal senada dikatakan oleh Dewi Nofriaty Tanone, S.H, yang sehari-hari sebagai fasilitator pos baca, fasilitator parenting dan anggota tim PATBM. Dewi mengharapkan program ini tetap berjalan.

Meski program dari Save the Children ini  berakhir bulan Desember 2021, dapat dilanjutkan oleh instansi atau lembaga yang lain.

Dewi yang juga Ketua Divisi Pendampingan Keluarga dan Anak ini mengatakan, program ini sebaiknya tetap berjalan.

Karena itu ia mengharapkan dukungan dari lurah, camat hingga kabupaten.

Sebab kata dia, jika program ini terhenti maka  dasar-dasar edukasi yang sudah dilakukan selama tiga tahun ini akan mubazir.

Jika sudah berjalan harus berlanjut agar membawa hasil yang maksimal. Mengurus pendidikan kata Dewi membutuhkan kerja bersama. Kerja berkelompok, kerja keroyokan dan yang lebih utama adalah keterpanggilan hati dalam menyelamatkan anak-anak yang sulit mengakses pendidikan serta mengalami kekerasan.

Baca juga: UPT BKN Dibangun di Kabupaten Kupang, Jadi Unit ke 21 Nasional

Selain itu, banyak anak yang telah mendapat akses untuk belajar membaca dan menulis. Fakta menunjukkan bahwa anak-anak di kelurahan itu mengalami banyak perubahan.   

Lurah Nonbes, Melianus Kabnani mengatakan bahwa ketika mengetahui anak bisa membaca -- sebelumnya tak bisa membaca-- sebagai sebuah cerita sukses (succsess strory).

Sebab kata dia, membuat sebuah perubahan memang tak gampang. Butuh keuletan dari fasilitator. Ia menilai fasilitator telah menunaikan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan negara kepadanya.

Tim fasilitator lain juga bercerita bahwa ada anak yang sebelumnya tak bisa membaca akhirnya bisa membaca dengan lancar atas pola pengasuhan dan pendampingan dari fasilitator. 

Dua kelompok anak, yakni pertama yang sudah lancar membaca dan kedua, belum lancar membaca. Tim akan lebih fokus membantu anak-anak kategori kedua, yakni yang belum lancar membaca. Ketika anak sudah lancar membaca saja, fasilitator memberikan pujian sebagai suport  kepada anak itu.

Kadang mereka menyampaikan kepada pihak sekolah untuk memerhatikan anak-anak yang belum lancar membaca. Komunikasi yang baik itu dibangun secara intens sejauh untuk mengetahui perkembangan anak-anak  kategori ini.

Baca juga: Upaya Pencegahan Stunting di Kabupaten Kupang Libatkan Semua Elemen

Pendampingan yang dilakukan tetap menunjukkan sikap yang ramah kepada anak. Juga dalam hal pendisiplinan, fasilitator melakukan dengan pola disiplin  yang positif. Bukan dengan pola atau cara disiplin yang membuat anak mengalami tekanan psikologis

Diskusi itu berlangsung sekitar dua jam. Diawali dengan sejumlah pertanyaan dari tim kabupaten yang kemudian dilanjutkan dengan dialog yang intens. Tiga orang tim dari kabupaten, yakni pengawas Ferdi Anabokay,  Kasi Sarpras Dinas P dan K, Dora Peta Nuki dan Kabid PMD, Marie Manafe kadang memertajam pertanyaan untuk mendapatkan jawaban yang lebih pas dari peserta kegiatan ini.   

Untuk diketahui,  pendampingan  oleh Save the Children dilakukan pada 56 sekolah dasar pada 45 desa yang tersebar pada tujuh kecamatan di Kabupaten Kupang. 

Sejak awal pelaksanaan tahun 2018,  Save the Children bekerja sama dengan mitra lokal, yakni CIS Timor dan Bengkel APPek  melibatkan  stakeholder kunci di tingkat kabupaten maupun desa. (*)

Berita Kupang Terkini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved