Tips Sehat
Rambut Rontok Bisa Jadi 3 Gejala Penyakit Serius, Konsumsi Makanan Mencegah Rambut Rontok
Namun, terkadang kerontokan rambut dapat menjadi pertanda ada sesuatu yang lebih serius dalam tubuh, seperti kondisi kesehatan.
POS-KUPANG.COM - Rambut rontok merupakan hal yang biasa dan bisa terjadi pada siapa saja.
Rambut rontok bisa terjadi karena tidak cocok menggunakan produk perawatan rambut tertentu atau rambut kering dan kurang lembab.
Rambut rontok jangan dianggap sepele karena bisa saja rambut rontok menjadi gejala penyakit tertentu.
Namun, perlu Anda waspadai karena rambut rontok bisa menjadi salah satu pertanda bahaya bagi tubuh.
Baca juga: Gampang Lapar, Sering Buang Air Kecil dan Gampang Haus, Waspada Bisa Jadi Gejala Penyakit Diabetes
Ya, rambut rontok yang tiba-tiba terjadi bisa menjadi pertanda tubuh menderita 3 penyakit berbahaya ini.
Apa saja? simak ulasannya.
Rambut Rontok Pertanda Penyakit Berbahaya
Anda mungkin pernah mengalami kerontokan rambut secara tiba-tiba.
Bahkan meski menggunakan produk perawatan rambut, mahkota kepala Anda masih tetap saja rontok.
Nah, mulai sekarang agaknya peristiwa ini perlu Anda waspadai.
Baca juga: Gejala Penyakit Hernia atau Turun Berok, Kenali Penyebab, Cara Mencegah dan Mengobatinya
Menurut American Academy of Dermatology, orang-orang biasanya mengalami kerontokan antara 50 hingga 100 helai rambut dalam sehari.
Jika kerontokan yang terjadi lebih jumlah itu, mungkin karena ada faktor lain seperti penurunan berat badan, barusaja melahirkan, menjalani operasi, pulih dari penyakit atau mengalami banyak stres.
Penyebab rambut rontok dan cara mengatasinya.slavoljubovski
Penyebab rambut rontok dan cara mengatasinya.
Kerontokan rambut yang disebabkan oleh hal di atas biasanya bersifat sementara dan akan tumbuh kembali.
Baca juga: Tiga Gejala Penyakit yang Paling Berbahaya di Dunia, Jantung Koroner, Diabetes hingga Stroke
Namun, terkadang kerontokan rambut dapat menjadi pertanda ada sesuatu yang lebih serius dalam tubuh, seperti kondisi kesehatan.
1. Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme)