Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 27 November 2021: Berjaga-jaga
Berjaga-jaga dan berdoa adalah inti dari perikop “Nasihat supaya berjaga-jaga” yang kita renungkan hari ini.
Renungan Harian Katolik Sabtu 27 November 2021: Berjaga-jaga (Lukas 21:34-36)
Oleh: RD. Fransiskus Aliandu
POS-KUPANG.COM - Berjaga-jaga dan berdoa adalah inti dari perikop “Nasihat supaya berjaga-jaga” yang kita renungkan hari ini.
Ini nasihat Yesus kepada para murid-Nya. Mengapa Yesus harus menasihati mereka untuk berjaga-jaga dan berdoa?
Dari pengalaman, berjaga-jaga bisa berarti tidak tidur semalam suntuk.
Di kampung-kampung, saat ada warga atau anggota famili meninggal, banyak orang datang berjaga-jaga. "Jaga mate atau jaga orang mati", itu istilah yang lumrah di pelosok timur sana.
Berjaga-jaga juga berarti bersiap-siap, bersiap sedia, berawas-awas, berhati-hati, tidak lengah, selalu tanggap.
Pos atau gardu di depan kompleks atau pintu gerbang Mapolres atau Mako CPM disebut pos jaga. Di bangunan kecil ini selalu ada petugas yang 'berjaga-jaga'.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 26 November 2021: Ketahuilah Bahwa Kerajaan Allah Sudah Dekat
Pos-pos itu selalu dijaga terus-menerus, padahal gangguan atau serangan musuh belum tentu terjadi. Jangankan satu kali dalam sehari, atau satu kali dalan sebulan, bahkan satu kali dalan setahun pun acaman belum tentu muncul.
Dalam berjaga, ada-ada saja yang bisa dilakukan. Alm. mama saya selalu berjaga sampai semua kami anak-anak sudah pada pulang ke rumah di waktu malam. Dia selalu bermain kartu remi sendiri, namanya buka kartika.
Orang-orang kampungku "jaga mate" atau "jaga orang mati/meninggal" dengan bermain kartu remi dengan taruhan (judi), dari malam setelah doa bersama hingga subuh, bahkan sampai matahari terbit.
Kalau Satpam berjaga sambil nonton sinetron atau pertandingan bola di TV dengan segelas kopi hitam.
Zaman now nyaris semua orang kalau disuruh berjaga pasti asyik memainkan android-nya, berchatting, bikin status medsos, bertiktok-ria atau nonton youtube.
Lain dengan polisi atau tentara. Yang berjaga harus berdiri tegap, sigap dengan senapan atau bedil yang sudah terkokang di tangan dan siap digunakan.
Nasihat berjaga-jaga ini disampaikan Yesus terkait akan datang atau terjadi hari akhir dunia dan kedatangan-Nya kembali, yang kabarnya akan tiba seperti pencuri (bdk. Mat 24:42).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 27 November 2021: Vigilate Itaque et Orate
Kalau dicermati, ada (dua) hal penting yang menjadi sorotan Sang Guru dalam nasihat-Nya.
Pertama, "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat" (Luk 21:34).
Intinya, jaga diri, agar jangan sampai larut dalam pesta ke pesta, sehingga tenaga terkuras habis dan tak lagi ada daya untuk bekerja; uang tak lagi tersisa, malah terlilit utang.
Jagalah diri agar tak hanya bekerja dan terus bekerja hingga lupa waktu dan tak hiraukan kesehatan; jangan sampai menghabiskan waktu untuk mencari uang dan akhirnya menghabiskan uang untuk urusan kesehatan.
Teristimewa jagalah hati. Hati itu pusat hidup. Dari hati muncul dan terpancar keluar semua hal: pikiran, perkatan, tingkah, perbuatan.
Untuk itu, hati harus betul-betul dijaga agar selalu bersih sehingga berproduksi segala yang baik.
Hati harus disucikan, dari segala kecemaran, sehingga wajah tetap segar, pikiran senantiasa jernih, perbuatan selalu baik.
Jangan pura-pura bersikap baik, padahal hati penuh dengki dan dendam. Keinginan daging harus dikontrol, supaya hati betul-betul dipelihara.
Amsal memberi nasihat, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan" (Ams 4:23).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 26 November 2021: Pengamat
Kedua, "Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia" (Luk 21:36).
Berjaga-jaga harus dilakukan dengan berdoa dan membangun hubungan dengan Tuhan, sehingga Tuhan memampukan dan menguatkan untuk tetap mampu bertahan hingga akhir.
Kita mesti mengakui, sehebat, sekuat, sepintar atau sekaya apa pun diri kita, kekuatan kita sangatlah terbatas.
Tidak bisa tidak, kita membutuhkan kekuatan dari Tuhan agar kita tegar berdiri di tengah godaan, rayuan dunia; agar kita terpulihkan lagi di saat lunglai di ujung batas ketahanan diri.
Tapi terlalu sering kita anggap remeh dan sepele kekuatan doa. Film "Eat, Pray, Love" memberi inspirasi bahwa bukan makanan beri kekuatan, dan cinta punya kekuatan dahsyat, the power of love; ada kekuatan dahsyat dalam doa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 25 November 2021: Mengusahakan Damai Sejahtera dan Saling Membangun
St. Yakobus pernah bersaksi, "Doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (5:15-16). *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 27 November 2021:

Bacaan Pertama: Daniel 7:15-27
Pemerintah, kekuasaan, dan keagungan akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Allah Yang Mahatinggi
Aku, Daniel, terharu karena penglihatan yang kualami, dan hatiku sangat gelisah oleh karena penglihatan yang telah kulihat.
Maka aku mendekati salah seorang yang berdiri di sana, dan aku minta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan memberitahukan maknanya.
"Keempat ekor binatang besar itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi.
Sesudah itu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya."
Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat yang berbeda dengan binatang-binatang lainnya.
Binatang itu sangat menakutkan, bergigi besi dan berkuku tembaga.
Binatang itu melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya.
Aku juga ingin mendapat penjelasan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata serta mulut yang menyombong; yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk terdahulu, serta nampaknya lebih besar dari semua tanduk yang sudah ada.
Tanduk itulah yang kulihat berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, sampai Yang Lanjut Usia datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi.
Dan datanglah waktunya orang-orang kudus itu memegang pemerintahan. Maka demikianlah katanya, "Binatang yang keempat itu ialah kerajaan keempat yang akan ada di bumi, dan yang berbeda dengan segala kerajaan lain; ia akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya. Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu.
Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja.
Ia akan mengucapkan kata-kata yang menentang Yang Mahatinggi dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi.
Ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Lalu Majelis Pengadilan akan bersidang. Kekuasaan akan dicabut dari raja itu, ia akan dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap.
Maka pemerintahan, kekuasaan dan keagungan semua kerajaan di bawah langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Allah Yang Mahatinggi.
Pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Daniel 3:82-87
* Pujilah Tuhan, hai anak-anak manusia.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai umat Israel.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai para imam Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai para hamba Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai roh dan jiwa orang-orang benar,
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai semua yang mursid dan rendah hati.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr.: Alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.
Bacaan Injil: Lukas 21:34-36
Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapetaka yang terjadi
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya