Breaking News

Virus Corona

Negara-negara Dunia Berlomba Keluarkan Larangan Bepergian ke Afsel, Cegah Penularan Varian Omicron

Bukti awal menunjukkan Omicron memiliki peningkatan risiko infeksi ulang, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.com/Stocktrek Images/Getty Images
Ilustrasi Virus Corona 

Jepang telah mengumumkan bahwa mulai Sabtu, pelancong dari sebagian besar Afrika selatan perlu dikarantina selama 10 hari dan mengambil total empat tes selama waktu itu.

India telah memerintahkan penyaringan dan pengujian yang lebih ketat untuk pelancong yang datang dari Afrika Selatan, Botswana, dan Hong Kong

Iran akan melarang pelancong dari enam negara Afrika selatan, termasuk Afrika Selatan. Warga Iran yang tiba dari wilayah tersebut akan dirawat setelah dites negatif dua kali, kata TV pemerintah

Brasil juga mengatakan membatasi perjalanan ke wilayah tersebut dari enam negara di Afrika

Kanada melarang semua warga negara asing yang telah melakukan perjalanan melalui Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, Eswatini atau Mozambik dalam 14 hari terakhir

Thailand juga melarang masuknya pelancong dari delapan negara Afrika selatan

WHO mengatakan jumlah kasus varian ini, awalnya bernama B.1.1.529, tampaknya meningkat di hampir semua provinsi Afrika Selatan.

"Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan," kata badan kesehatan masyarakat PBB itu dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan "infeksi B.1.1.529 pertama yang diketahui dikonfirmasi berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November".

WHO mengatakan perlu beberapa minggu untuk memahami dampak varian baru, karena para ilmuwan bekerja untuk menentukan seberapa menularnya.

Seorang pejabat tinggi kesehatan Inggris memperingatkan bahwa vaksin "hampir pasti" akan kurang efektif terhadap varian baru.

Tetapi Profesor James Naismith, seorang ahli biologi struktural dari Universitas Oxford, menambahkan: "Ini adalah berita buruk tetapi ini bukan hari kiamat."

Larangan perjalanan 'tidak dapat dibenarkan'

Hanya sekitar 24% dari populasi Afrika Selatan yang sepenuhnya divaksinasi, yang dapat memacu penyebaran kasus yang cepat di sana, Dr Mike Tildesley, anggota kelompok Pemodelan Influenza Pandemi Ilmiah (Spi-M), mengatakan kepada BBC pada hari Jumat.

Sementara itu, kepala penyakit menular AS Dr Anthony Fauci mengatakan bahwa sementara laporan tentang varian baru memunculkan "bendera merah", ada kemungkinan vaksin masih berfungsi untuk mencegah penyakit serius.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved