Breaking News

Berita Kota Kupang

Ragam Lomba RSU Kartini Jelang Perayaan HUT

Dalam rangka memperingati rangkaian hari ulang tahun ( HUT) ke 8 tahun RSU Kartini Kupang, menggelar ragam perlombaan

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Suasana senam di HUT RSU Kartini 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Dalam rangka memperingati rangkaian hari ulang tahun ( HUT) ke 8 tahun RSU Kartini Kupang, menggelar ragam perlombaan untuk memeriahkan hari lahirnya rumah sakit itu.

Jumat, 26 November 2021, managemen dan karyawan RSU Kartini Kupang serta beberapa masyarakat menggelar pengumuman rangkaian perlombaan. Sebelum menyampaikan informasi demikian, semua peserta melakukan senam bersama.

Senam bersama itu dilakukan diarea parkiran RSU Kartini Ku[ang sekitar pukul 06.00 Wita.

Direktur RSU Kartini Kupang, dr. Yudith M. Kota, M.Kes, kepada Pos Kupang, menyampaikan rangkaian kegiatan peringatan HUT ini dilakukan sejak 12 November 2021 lalu dengan memberikan penghargaan bagi para pahlawan covid-19 di Kota Kupang.

Pemberian penghargaan itu berdasarkan, rekomendasi masyarakat melalui media sosial (medsos) RSU Kartini. Setelah rekomendasi itu didapat, tim juri melakukan penilaian untuk memastikan kinerja usulan itu.

"Artinya penghargaan itu diberikan kepada mereka yang dengan sukarela tanpa memikirkan resiko apa yang terjadi," ujarnya.

Selain itu, ada juga perlombaan lain yakni pemberian edukasi insulin yang merupakan terapi untuk diabetes. Penyakit diabetes merupakan pelayanan unggulan dari rumah sakit Kartini, sehingga terapi insulin terus digalakkan pihak RSU Kartini.

Diketahui dua pelayanan unggulan RSU Kartini yaitu mata dan diabetes. Layanan itu kemudian dikemas dalam bentuk perlombaan oleh pihak RSU Kartini.

Menurut dr. Yudith, kegiatan hari ini sangat berhubungan dengan diabetes. Melalui perlombaan 10.000 langkah per hari, diharapkan orang-orang diajak untuk terus bergerak ditengah perkembangan zaman yang memanjakan orang untuk lebih banyak duduk.

Akibat minim gerak itu, kata dr. Yudith, bisa memicu terjadinya diabetes. Untuk itu, dengan perlombaan ini diharapkan juga bisa memotivasi orang untuk terus bergerak dan bisa merubah gaya hidup.

"Peserta itu mengakui, ternyata dengan bergerak bisa merubah perilakunya. Jadi bisa bangun lebih pagi. Ada yang susah tidur bisa tidur nyenyak dan berat badan turun," kata dr. Yudith.

Ia menyebut, usai perlombaan itu peserta menjadi terbiasa dengan gaya seperti demikian. dr. Yudith, mengaku perlombaan itu tidak hanya sekedar kegiatan seremonial biasa, lebih dari itu ada nilai positif yang harus didapat peserta lomba.

Perlombaan, lanjutnya, juga diberikan bagi peserta dengan foto shoot terbaik. Foto-foto dengan tampilan dan narasi terbaik, kemudian dilakukan pengundian oleh tim juri untuk memilih salah satu pemenang.

"Yang postingnya dengan memberi kata-kata memotivasi orang. Jadi di undi siapa yang terbaik. Perlombaan 10.000 langkah sehari, itu juga di undi," katanya.

Dijelaskannya, hadiah utama yang disiapkan adalah satu unit sepeda. Untuk mendapat hadiah, menurutnya, itu juga dilakukan pengundian dan disaksikan semua peserta.

Meski begitu, dr. Yudith berujar bahwa semua peserta yang berpartisipasi tetap diberikan hadiah berupa satu buah handuk. Sebagai informasi, pengundian dalam acara itu dilakukan terbuka. Terdapat paket hadiah berupa tempat makan, minum dan beberapa hadiah menarik lainnya.

Kegiatan itu, disponsori PT Kalbe Food yang merupakan produsen minuman susu seperti diabetasol untuk diabetes dan benacol untuk menurunkan kolestrol.

dr. Yudith menghimbau kepada masyarakat untuk belajar dengan gaya hidup sehat mulai dari diri sendiri. Baginya, dokter dan tenaga kesehatan hanya memberi dukungan.

"Jadi kalau ada kemauan dari diri yang tinggi sangat sederhana. Contohnya dengan bergerak saja itu sudah sangat membantu," katanya.

Disisi lain, ia meminta untuk memanfaatkan medsos dalam mengedukasi orang dengan diabetes. RSU Kartini, menjadi rujukan bagi pasien diabetes atau penyakit mata melalui akses BPJS, asuransi dan kesehatan lainnya.

"Jadi jangan keliru, bertanya pada orang yang tepat. Diabetes itu bukan suatu penyakit yang tidak bisa sembuh. Memang, kamu bisa hidup normal kalau mengikuti anjuran dari orang yang tepat," paparnya.

Flora Manek, peraih hadiah utama dalam pagelaran lomba itu mengaku senang dengan perlombaan itu. Ia menyebut kegiatan semacam ini harus terus dilaksanakan.

Bagi Flora, untuk menjadi sehat itu tidak perlu mahal. Dengan apa adanya dan tekad serta kemauan, kesehatan itu akan terus berada di diri masing-masing orang.

Terkait hadiah, ia mengaku tidak menduga akan mendapat hadiah tersebut. Flora berfirasat akan mendapat hadiah itu setelah penarikan undian itu menyebut insial namanya.

"Kaget saya. Saya tidak harapkan hadiah itu, tapi pas dengar nama insial itu saya sudah pikir itu pasti saya dan ternyata benar. Olahraga tidak perlu mahal, mulai dari sekarang kita hanya siap tenaga, kaki dan jalan. Banyak hal yang kita temui disekitar kita dengan gerak jalan ini," jelasnya.

Dia menyampaikan ucapan terima kasih bagi RSU Kartini yang telah menyelenggarakan perlombaan semacam ini untuk mendukung dan memberi edukasi kesehatan terhadap masyarakat. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved