Berita Internasional

Kepulauan Solomon Rusuh Australia Kirim Pasukan Saat PM Manasseh Sogavare Persalahkan Kekuatan Asing

Pasukan Australia dikerahkan ke Kepulauan Solomon saat protes meluas ke hari kedua, bahkan setelah penguncian 36 jam diberlakukan

Editor: Agustinus Sape
Georgina Kekea/via REUTERS
Asap terlihat setelah gedung-gedung dibakar di Chinatown, ketika penduduk Kepulauan Solomon menentang penguncian yang diberlakukan pemerintah dan memprotes di ibu kota, di Honiara, Kepulauan Solomon 25 November 2021, dalam gambar diam yang diambil dari video yang disediakan di media sosial. 

Sogavare mengatakan kemarahan telah dipicu oleh negara-negara asing yang tidak disebutkan namanya.

"Saya merasa kasihan kepada orang-orang saya di Malaita karena mereka diberi kebohongan palsu dan disengaja tentang peralihan itu," kata Sogavare kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC).

"Negara-negara yang sekarang mempengaruhi Malaita ini adalah negara-negara yang tidak menginginkan hubungan dengan Republik Rakyat China, dan mereka melarang Kepulauan Solomon untuk menjalin hubungan diplomatik dan mematuhi hukum internasional dan resolusi PBB."

Sogavare menolak menyebutkan nama negara-negara tersebut, karena gambar yang diposting di media sosial menunjukkan protes terus mencengkeram Kepulauan Solomon.

Komentar Sogavare muncul saat petugas polisi Australia tiba di Kepulauan Solomon.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada hari Kamis mengatakan dia menerima permintaan bantuan dari Sogavare dan Canberra akan mengerahkan lebih dari 100 personel untuk membantu otoritas Kepulauan Solomon dalam menjaga infrastruktur penting.

Sumber: washingtonexaminer.com/reuters.com

Berita internasional lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved