Berita Lembata
Wujud Toleransi Nyata di Lewoleba Lembata NTT, Pemuda Muslim Gendong dan Selimuti Patung Bunda Maria
Menariknya Syaiful Nene Kaphala, seorang pemuda Muslim yang juga teman dekat Rudi Keraf ikut mengarak dan bahkan menggendong patung Bunda Maria.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: maria anitoda
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA- Penemuan patung Bunda Maria di Perairan Teluk Lewoleba Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur Rabu 24 November 2021 menghebohkan warga Lewoleba.
2 nelayan yang menemukan patung Bunda Maria tersebut pun membeberkan beberapa fakta.
Salah satunya adalah adanya rosario atau kontas utuh di tangan Bunda Maria.
Selain itu patung Bunda Maria ini langsung diarak di kediaman Rudi Keraf salah satu nelayan tersebut.
Menariknya Syaiful Nene Kaphala, seorang pemuda Muslim yang juga teman dekat Rudi Keraf ikut mengarak dan bahkan menggendong patung Bunda Maria.
Baca juga: Pemuda Muslim Gendong Patung Bunda Maria yang Ditemukan di Laut Ungkap Pesan Toleransi Dari Lembata
Tak hanya sampai disitu Syaiful juga menyelimutinya dengan kain sarung.
Kendaraan yang digunakan untuk mengarak Patung Bunda Maria juga adalah milik Syaiful.
"Saya punya empati besar terhadap peristiwa ini sehingga saya berinisiatif dengan hati nurani, turun, ikut menggendong dan mengantar (patung) Bunda Maria yang dianggap sakral agama Kristiani," ungkap Syaiful kepada wartawan saat ditemui di kediaman Rudi Keraf.
"Ini spontanitas. Tanpa ada perintah, tanpa ada iming-iming dalam bentuk apa pun. Ini adalah suatu kerohanian yang menjiwai diri saya, tentang kerukunan beragama," katanya.
Baca juga: 4 Fakta Penemuan Patung Bunda Maria di Perairan Teluk Lewoleba Oleh 2 Nelayan, Ada Rosario
Dia ingin mengajak masyarakat hidup rukun antar agama di tanah Lembata.
"Saya dengan hati menunggu kedatangan patung itu. Saya telepon pak Rudi, dia sementara mancing tapi saya bilang harus segera bawa pulang patung itu supaya kita bawa ke rumah," tandasnya.
KRONOLOGI PENEMUAN PATUNG BUNDA MARIA
Saat hendak melaut, Rudi Keraf dan dua orang kerabatnya menemukan patung Bunda Maria sedang terapung di Teluk Lewoleba, Kabupaten Lembata sekira pukul 05.30 Wita, Rabu, 24 November 2021.
Baca juga: Pengakuan Nelayan Lembata Sebelum Temukan Patung Bunda Maria di Tengah Laut
“Saat kami mau keluar mancing, saya lihat patung terapung di belakang Hotel Anisa (kawasan pantai SGB Bungsu Lewoleba). Saya matikan mesin, dan kami dayung pelan-pelan mendekat, dan saya angkat simpan dalam body," ungkap Rudy Keraf, kepada wartawan, beberapa saat setelah penemuan patung itu.
Rudy mengaku sama sekali tak punya firasat akan menemukan barang suci bagi umat Katolik itu.
“Tadi malam saya juga tidak mimpi apa-apa. Hanya tadi pagi, saya memang agak malas untuk pergi mancing," ujarnya.
Pagi itu, Rudy dan dua orang kerabatnya bergerak dari pinggir pantai menuju lokasi mancing.
Baca juga: Dua Nelayan Lembata Temukan Patung Bunda Maria di Tengah Laut, Rosario Masih Utuh
Saat bertolak dari kawasan pelabuhan Lewoleba ke arah barat, dia melihat sesuatu mengapung.
Dari bentuknya, ia menduga patung. Sehingga mesin body pun dimatikan.
“Ada apa? Kenapa matikan mesin”, tanya Hendriko, temannya, heran.
Rudy yang berada di buritan body, langsung menunjuk ke arah patung.
“Itu lihat di sana. Ada patung tuh," ujarnya, sambil mendayung kapal ikannya ke arah patung yang sedang hanyut.
Saat merapat, Rudy langsung mengangkat patung Bunda Maria itu kedalam body.
“Tinggi patung ini sekitar satu meter. Ada kontas (Rosario) yang terlilit di tangan Bunda," ujar Rudy.
Dia letakkan patung Bunda Maria itu di dalam tenda kapal.
Setelah itu, keduanya melanjutkan perjalanan untuk mancing.
Video pengambilan patung Bunda Maria yang diupload di akun facebook Rudy Keraf, tampak viral.
Lebih dari 100 kali dibagikan netizen.
Begitu juga komentar netizen, ratusan orang menyampaikan komentarnya.
Kepada Pos Kupang, Rudi mengaku belum dihubungi oleh siapa pun yang mengaku sebagai pemilik patung.
Dia juga sudah mendengar kabar di media sosial yang menduga patung itu dibuang orang dengan gangguan jiwa.
Rudi hanya menjawab, " tapi terlepas dari itu semua, saya sudah selamatkan dia (Patung Bunda Maria)."
Sementara waktu, keluarga berencana menyimpan patung tersebut di rumah Rudi Keraf sembari berkonsultasi dengan Pastor di gereja. Mereka juga berencana meminta pastor memberkati patung tersebut.
Disaksikan Pos Kupang, banyak umat Katolik datang ke rumah Rudi Keraf, membakar lilin dan berdoa di depan patung tersebut. Siapa pun pemiliknya, mereka bersyukur patung suci umat Katolik itu berhasil diselamatkan. (*)