Berita Ende

Tampil Gagah Berpakaian Adat Bupati Ngada Tamu Kehormatan di Uniflor Ende

Bupati Ngada, Andreas Paru menjadi tamu kehormatan dalam wisuda sarjana Universitas Flores ( Uniflor) di Kabupaten Ende

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Bupati Ngada Andreas Paru (ketiga dari kiri) di Uniflor Ende, Kamis 25 November 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM, ENDE - Bupati Ngada, Andreas Paru menjadi tamu kehormatan dalam wisuda sarjana Universitas Flores ( Uniflor) di Kabupaten Ende, Kamis 25 November 2021.

Andreas Paru tampil gagah mengenakan busana daerah Ngada. Rangkaian acara wisuda pun dibalut dalam seni dan budaya Ngada.

Sudah menjadi tradisi di Uniflor, setiap acara wisuda kental dengan nuansa seni dan budaya dari berbagai daerah di NTT.

Andreas dalam sambutannya menguraikan, Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Ngada, sangat berbangga karena Uniflor menampilkan dan sekaligus mempromosikan seni dan budaya Ngada.

"Kami bangga dan apresiasi telah menampilkan atribut Kebudayaan Ngada dalam bentuk Pakaian Adat Ngada berupa Sapu, Lu'e, Boku, Mara Ngia, Sau serta Saa Ngaza dan Go Laba," ujar Andreas.

Menurutnya, tema wisuda 'Universitas Flores Membangun Generasi Unggul dan Berbudaya", selaras dan mencerminkan hakekat utama dari keberadaan Universitas Flores.

Dia menyebut, pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi tidak terlepas dari tujuan pendidikan tinggi yang bertujuan mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan

Andreas berkeyakinan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di Uniflor telah melahirkan generasi unggul dan berbudaya".

Menurutnya, generasi yang unggul dan berbudaya sangat dibutuhkan dalam pembangunan daerah, bangsa dan negara, dan merupakan modal pembangunan untuk mewujudkan "Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh".

"Sebagaimana Tema Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke-76 Tahun 2021. Generasi Unggul dan Berbudaya merefleksikan nilai-nilai ketangguhan dan semangat pantang menyerah untuk terus berkarya ditengah tantangan jaman, agar dapat mencapai masa depan yang lebih baik," ungkapnya.

Andreas mengatakan, lulusan Uniflor sebagai generasi unggul dan berbudaya akan berhadapan dengan gelombang peradaban dunia yang terus berkembang maju sebagai dampak dari banyaknya penemuan dalam bidang pengetahuan dan teknologi.

"Saat ini, kita telah berada pada Perubahan Industri Ke-4 yang ditandai dengan Revolusi Digital dimana segala bentuk aktivitas dapat terhubung secara digital yang mencakup berbagai jenis teknologi, mulai dari kecerdasan buatan hingga robotik canggih yang diyakini mampu meningkatkan produktivitas," ungkapnya.

Merespon Perubahan Industri Ke-4 tersebut, lanjutnya, maka Pemerintah Indonesia telah mendesain 10 inisiatif Nasional yang bersifat lintas sektoral untuk mempercepat perkembangan industri manufaktur di Indonesia.

Inisiatif nasional tersebut antara lain, perbaikan alur aliran barang dan material; Desain ulang zona industri; mengakomodasi standar-standar keberlanjutan; Memberdayakan UMKM; Membangun Infrastruktur Digital Nasional; Menarik Minat Investasi Asing; Peningkatan Kualitas SDM; Pembangunan Ekosistem Inovasi; Insentif Untuk Investasi Teknologi; serta Harmonisasi Aturan dan Kebijakan.

Dia menegaskan, Sumber Daya Manusia (SDM) yang Unggul menjadi kunci sukses untuk membawa daerah dan Indonesia pada pelaksanaan Industri Ke-4.

Karena itu, kata Andreas, dalam dunia pendidikan, Pemerintah telah berupaya untuk melakukan penyelarasan Kurikulum Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan Industri di masa mendatang.

Selain itu, bekerjasama dengan pelaku industri dan Pemerintah Negara Lain untuk meningkatkan kualitas sekolah kejuruan, dan memperbaiki program mobilitas tenaga kerja global untuk memanfaatkan ketersediaan SDM dalam mempercepat transfer kemampuan.

Menyadari akan terus berkembangnya lingkungan strategis baik ditingkat Nasional dan global, maka Kabupaten Ngada sebagai bagian dari NKRI, sungguh menyadari akan besarnya tantangan pembangunan di era Industri Ke-4 dan ditengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

"Karena itu, Pemerintah Kabupaten Ngada berkomitmen membangun masyarakat Ngada yang Unggul, Mandiri dan Berbudaya sebagaimana rumusan Visi Pembangunan Kabupaten Ngada 2021 - 2026 yakni Terwujudnya Masyarakat Ngada yang Unggul, Mandiri dan Berbudaya Berbasis Pertanian dan Pariwisata Berwawasan Lingkungan," ungkapnya.

Lanjutnya, Pertanian dan Pariwisata adalah sumber kemandirian dan budaya sebagai anugerah terindah dan menjadi sumber daya potensial yang dimiliki masyarakat Ngada yang kami namakan "TANTE NELA PARIS", sebagai akronim dari "Tani, Ternak, Nelayan dan Pariwisata".

Hal itu untuk memenuhi; TUKA (yakni Perut), Tuku (yakni Tabungan), dan TEKA (yakni untuk dijual/diinvestasikan lebih lanjut).

TUKA menggambarkan Sektor Primer dan adanya ketahanan pangan, TUKU menggambarkan Sektor Sekunder dan adanya Kemandirian Pangan, dan TEKA menggambarkan Sektor Tersier dan adanya Kedaulatan Pangan.

Tuka, Tuku dan Teka adalah Konsep Agrobinsis yakni; Tanam, Olah dan dijual.  "Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengajak kita semua secara khusus para Wisudawan dan Wisudawati untuk turut mengambil bagian dalam Reksa Pastoral Keuskupan Agung Ende yang dihasilkan pada MUSPAS Ke-8 Keuskupan Agung Ende Tahun 2021 di Bajawa pada tanggal 27 sampai dengan 30 Oktober 2021," kata Andreas.

Dia menjelaskan, Gereja Keuskupan Agung Ende telah menaruh perhatian pada situasi konkret keluarga yakni; Anak, Remaja, Orang Muda Katolik (OMK) dan Pasangan Suami-Istri.

" Saya sungguh berharap, agar Wisudawan dan Wisudawati menjadi agen-agen reksa pastoral yang dijalani sesuai dengan tugas dan perutusan masing-masing; turut membentuk kaum muda agar memiliki Iman Katolik yang Tangguh dan memiliki keterampilan hidup; turut melakukan pendampingan pada keluarga-keluarga tidak mampu danyang memiliki banyak persoalan sosial, " ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Andreas mengajak para para lulusan Uniflor untuk "kembali ke Desa", membangun pertanian dan pariwisata di Desa, bekerja bersama masyarakat di desa, dan membangkitkan minat kewirausahaan. (*)

Baca Berita Ende Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved