Berita Lembata

Kemeriahan SMAN 2 Nubatukan Lembata Rayakan Hari Guru Nasional

refleksi tentang peran guru di tengah masa pandemi seperti ini masih terus dilakukan termasuk di SMAN 2 Nubatukan

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Plt Kepala SMAN 2 Nubatukan Tobias Temalan didampingi Camat Nubatukan Fransiskus B Dangku sedang menanam pohon dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional di SMAN 2 Nubatukan, Rabu, 24 November 2021.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA--Para siswa dan guru di SMAN 2 Nubatukan Kabupaten Lembata merayakan hari guru dengan meriah, meski tetap dalam kendali protokol kesehatan pandemi Covid-19. Selama seminggu sejumlah perlombaan dan bakti sosial digelar menyongsong peringatan hari guru.

Ada bakti sosial di Gereja Santo Arnoldus Jansen Waikomo, perlombaan futsal dan bola voli, jalan santai diiringi drumband, lomba pidato Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, dan penanaman pohon di lingkungan sekolah.

Jalan santai dan penanaman pohon yang dilaksanakan pada Rabu, 24 November 2021 juga dihadiri langsung oleh Camat Nubatukan, Fransiskus B Dangku. 

Di hadapan para siswa SMAN 2 Nubatukan, Fransiskus Dangku menyampaikan rasa hormatnya yang tinggi kepada para guru. 

"Ungkapan terima kasih terbaik itu dengan cara bersekolah dengan baik. Itu ungkapan terbaik ketika guru lihat siswanya sukses dalam hidup dan pekerjaan," katanya. 

Kehadiran Guru Masih Penting di Tengah Pandemi Covid-19

Plt Kepala SMAN 2 Tobias Temalan mengungkapkan perayaan Hari Guru Nasional tahun ini tentu berbeda karena situasi pandemi Covid-19. Akan tetapi, refleksi tentang peran guru di tengah masa pandemi seperti ini masih terus dilakukan termasuk di SMAN 2 Nubatukan.

Tobias berujar pandemi corona memang tantangan yang mendorong para guru untuk kreatif mengajar. 

"Apapun situasinya, apapun kondisinya, guru harus tetap menjalankan tugas," ungkapnya.

Di tengah pandemi, guru, baginya, tetap menjadi bagian paling penting dalam pendidikan. Hal ini terbukti menurutnya saat diberlakukannya 'Belajar Dari Rumah' selama masa pandemi.

Meski semua daya upaya dilakukan untuk tetap menyalurkan pengetahuan kepada peserta didik, akan tetapi tidak bisa menggantikan kehadiran guru secara fisik di sekolah.

"Guru kan tidak hanya mengajar. Tapi juga mendidik, menanamkan nilai-nilai. Jadi kalau siswa di rumah, itu salah satu kendalanya sulit dipantau," tandasnya.

Hal senada juga diutarakan Guru Agama SMAN 2 Nubatukan Albertus Muda Atun, yang merefleksikan tema umum Hari Guru Nasional yakni 'Bergerak Dengan Hati'. 

Di tengah situasi pandemi seperti ini, menurut Albertus yang paling pertama adalh menempatkan semua itu dengan hati, sehingga anak anak menganggap kehadiran guru, bahwa guru ada untuk anak-anak dan juga sebaliknya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved