Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 23 November 2021: Yang Takkan Hancur
Sejak berabad-abad lalu bangunan gereja selalu nampak megah menjulang tinggi. Dinding kokoh kuat. Pintu terbuat dari kayu jati pilihan.
Renungan Harian Katolik Selasa 23 November 2021: Yang Takkan Hancur (Lukas 21:5-11)
Oleh: RD. Fransiskus Aliandu
POS-KUPANG.COM - Sejak berabad-abad lalu bangunan gereja selalu nampak megah menjulang tinggi.
Tengok gereja-gereja di negeri Eropa atau Tanah Suci yang bergaya gothik, romanesque, neo gothik, dsb. Tak ketinggalan gereja-gereja di kampung-kampung pelosok.
Dinding kokoh kuat. Pintu terbuat dari kayu jati pilihan. Jendela dengan kaca patri berwarna-warni, bergambar orang-orang kudus. Sungguh bagus, apalagi saat disinari mentari pagi atau sore.
Belum lagi ruangan dan interior dipenuhi ornamen dan lukisan indah, karya Michael Angelo atau seniman kampung ternama.
Banyak orang datang berkunjung sambil mengagumi bangunan gereja nan megah. Tak sedikit yang sempatkan diri berziarah ke gereja.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 22 November 2021: Memberi dengan Sukacita
Konon kabarnya kini orang lebih memilih beribadah di gereja yang besar, megah, artistik. Apalagi kini sudah dilengkapi dengan AC, audio dan multi media canggih.
Selain berselfie ria, berfoto untuk jadi kenangan; ada juga yang senang duduk tenang bermenung di dalam gereja.
Ada kesan dan pengalaman istimewa yang tak terlukiskan dengan kata. Kadang hanya bisa berdecak kagum dan melantunkan sepenggal syair lagu, "Betapa indah rumah-Mu Tuhan ...".
Namun membaca catatan penginjil Lukas dalam perikop hari ini, kita bisa jadi dibikin tersentak. Betapa tidak!
Bangunan gereja nan megah indah itu ternyata akan hancur lebur. Tak tersisa. Simak catatan Lukas tentang perkataan Yesus.
"Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus, 'Apa yang kamu lihat di situ - akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan" (Luk 21:5-6).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 20 November 2021: Bangkit Setiap Hari
Lho koq begitu sih? Jadi, percumakah orang membangun gereja bertahun-tahun? Sia-siakah pengorbanan uang, tenaga, cucuran keringat dan air mata, bahkan nyawa? Apa maksud Yesus dengan perkataan-Nya itu?
Sejak lebih dari tiga abad sebelum zaman Yesus, keadaan di negeri orang Yahudi kian kacau sebagai akibat ketegangan, pertentangan dan permusuhan di kalangan orang Yahudi.
Juga ada ancaman dari luar. Mula-mula orang Yunani dan kemudian orang Romawi.
Dalam keadaan itu, berkembanglah anggapan bahwa akhir dunia akan tiba.
Berbarengan dengan itu, dipercaya pula akan tiba seorang tokoh yang bakal memimpin orang keluar melewati zaman edan itu.
Dalam konteks itulah Yesus berbicara bahwa bangunan Bait Allah yang megah dan dikagumi itu akan terbongkar seluruhnya dan diruntuhkan.
"... tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."
Yesus berbicara tentang akhir dunia yang pasti akan terjadi dan pada saat itu semua akan hancur, diruntuhkan.
Dengan begitu, orang tak perlu terfokus melulu mengagumi bangunan semegah dan seindah apa pun. Atau, boleh saja membicarakan dan mengaguminya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 19 November 2021: Skala Prioritas
Tapi jangan lupa akan datangnya akhir dunia dan kedatangan-Nya kembali nanti.
Dan, menyongsong datangnya hari itu, paling penting justru berwaspada, menjaga diri, merawat hati agar bisa diselamatkan dan memasuki hidup baru.
Kita telah banyak mengunjungi gereja-gereja. Kita mengagumi semua. Kita pun ikut membangun gereja. Memberi dan mengorbankan dengan sepenuh hati. Tuhan tahu dan melihat semua itu.
Kini pun tetap ada dorongan dan hasrat untuk membangun "Bait Allah", rumah Tuhan, tempat kediaman Tuhan di tengah kehidupan dan lingkungan kerja kita.
Hari ini kita dinasihatkan oleh Sang Guru untuk menjaga bangunan diri kita, Bait Suci Tuhan di hati kita, yang takkan hancur. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 23 Mei 2021:

Bacaan Pertama: Daniel 2:31-45
"Allah akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya dan akan meremukkan segala kerajaan"
Pada waktu itu Daniel berkata kepada Raja Nebukadnezar, "Ya Raja, Tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang besar!
Patung itu tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, berdiri tegak di hadapan Tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
Adapun patung itu kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari besi, sedang kaki serta jari-jarinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat.
Sementara Tuanku melihatnya, sebuah batu terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia.
Batu itu menimpa patung itu tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
Maka sekaligus diremukkan juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu.
Semuanya menjadi seperti sekam yang dihembus angin, di tempat pengirikan pada musim panas sehingga tidak ada bekas-bekasnya lagi.
Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.
Itulah mimpi Tuanku.
Adapun maknanya akan kami jelaskan sekarang kepada Tuanku Raja.
Ya Tuanku Raja, raja segala raja! Kepada Tuanku Allah semesta langit telah memberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan.
Ke dalam tangan Tuanku telah diserahkan-Nya semua manusia, di mana pun mereka berada, juga binatang-binatang di padang, burung-burung di udara.
Tuanku telah diberi-Nya kuasa atas semuanya itu. Maka Tuankulah kepala yang dari emas itu.
Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan Tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.
Sesudah itu akan ada kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu.
Seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan itu akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.
Dan seperti Tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti bahwa kerajaan itu terbagi.
Memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang Tuanku lihat, besi bercampur tanah liat.
Sebagaimana kaki dan jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu sebagian keras dan sebagian rapuh.
Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur karena perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.
Lalu pada zaman raja-raja itu, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya.
Kekuasaannya takkan beralih lagi kepada bangsa lain.
Kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan melenyapkannya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya.
Hal itu telah Tuanku lihat, yaitu bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak serta emas.
Allah yang mahabesar telah memberitahukan kepada Tuanku Raja, apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercaya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Dan 3:57.58.59.60.61
Refr.: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
1. Pujilah Tuhan, hai segala karya Tuhan.
2. Pujilah Tuhan, hai segala malaikat Tuhan.
3. Pujilah Tuhan, hai segenap langit.
4. Pujilah Tuhan, hai segala air di atas langit.
5. Pujilah Tuhan, segenap bala tentara Tuhan.
Bait Pengantar Injil (Why 2:10c)
Refr.: Alleluya
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Bacaan Inji menurut Lukas (21:5-11)
"Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain."
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan.
Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain."
Lalu murid-murid bertanya, "Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?"
Jawab Yesus, "Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, 'Akulah Dia' dan 'Saatnya sudah dekat'.
Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut.
Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera."
Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan.
Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan.
Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit."
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya