Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 22 November 2021: Memberi dengan Sukacita
Janda miskin dipuji Yesus. Tindakannya sungguh menyenangkan hati Allah. Ia memberi derma bukan dari kelebihannya, melainkan dari segala kekurangannya
Renungan Harian Katolik Senin 22 November 2021: Memberi dengan Sukacita! (Luk 21:1-4)
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
POS-KUPANG.COM - Banyak hal kecil yang nilainya besar yang bisa kita lakukan dengan orang di sekitar kita.
Hari ini Yesus mengajak kita untuk meniru si miskin yang memberi dengan sukacita, apa pun yang ada padanya, seluruh hidupnya dipersembahkan pada Tuhan. Ia melakukan perbuatan yang sederhana di mata dunia, tetapi nilai besar di mata Allah.
Janda miskin dipuji oleh Yesus. Tindakannya sungguh menyenangkan hati Allah. Ia memberi derma bukan dari kelebihannya, melainkan dari segala kekurangannya, seluruh nafkahnya.
Orang yang bersahaja dan rendah hati mudah merasakan kehadiran Tuhan dan tergerak hatinya melihat sesama yang menderita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 19 November 2021: Rumah Tuhan
Sebaliknya, orang yang sombong dan tinggi hati sulit merasakan penderitaan sesama. Tuhan memuji persembahan janda miskin yang memberi dengan sukacita dan ikhlas hatinya.
Bumbu cinta yang ditaburkan dalam tindakan kita adalah kunci bernilainya perbuatan kita. Dengan cinta, tindakan kecil pun jadi besar.
Dengan cinta, kita pun mesti menjadikan pelayanan sederhana punya nilai besar dalam hidup setiap hari.
Hari ini Gereja memperingati Santa Sesilia, Perawan dan Martir. Ia seorang gadis Roma yang telah menjadi Kristen.
Sejak kecil ia telah berikrar kepada Allah untuk hidup suci murni dan tak menikah. Ia mati sebagai martir tahun 230.
Ia diangkat sebagai pelindung paduan suara dan musik gerejawi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 22 November 2021: Dia Tahu Koq
Tuhan Yesus, teguhkanlah hati kami untuk memberi yang terbaik demi kemuliaan Allah dan kebahagiaan sesama. Santa Sesilia, doakanlah kami. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 22 November 2021:

Bacaan Pertama: Daniel 1:1-6.8-20
Allah akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya dan akan meremukkan segala kerajaan
Pada waktu itu Daniel berkata kepada Raja Nebukadnezar, “Ya Raja, Tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang besar!
Patung itu tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, berdiri tegak di hadapan Tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
Adapun patung itu kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari besi, sedang kaki serta jari-jarinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat.
Sementara Tuanku melihatnya, sebuah batu terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia.
Batu itu menimpa patung itu tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
Maka sekaligus diremukkan juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu.
Semuanya menjadi seperti sekam yang dihembus angin, di tempat pengirikan pada musim panas sehingga tidak ada bekas-bekasnya lagi.
Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Itulah mimpi Tuanku.
Adapun maknanya akan kami jelaskan sekarang kepada Tuanku Raja.
Ya Tuanku Raja, raja segala raja! Kepada Tuanku Allah semesta langit telah memberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan.
Ke dalam tangan Tuanku telah diserahkan-Nya semua manusia, di mana pun mereka berada, juga binatang-binatang di padang, burung-burung di udara.
Tuanku telah diberi-Nya kuasa atas semuanya itu.
Maka Tuankulah kepala yang dari emas itu.
Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan Tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.
Sesudah itu akan ada kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu.
Seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan itu akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.
Dan seperti Tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti bahwa kerajaan itu terbagi.
Memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang Tuanku lihat, besi bercampur tanah liat.
Sebagaimana kaki dan jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu sebagian keras dan sebagian rapuh.
Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur karena perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.
Lalu pada zaman raja-raja itu, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya.
Kekuasaannya takkan beralih lagi kepada bangsa lain.
Kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan melenyapkannya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya.
Hal itu telah Tuanku lihat, yaitu bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak serta emas.
Allah yang mahabesar telah memberitahukan kepada Tuanku Raja, apa yang akan terjadi di kemudian hari. Mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercaya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Daniel 3:52-56
Refr.: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
1. Pujilah Tuhan, hai segala karya Tuhan.
2. Pujilah Tuhan, hai segala malaikat Tuhan.
3. Pujilah Tuhan, hai segenap langit.
4. Pujilah Tuhan, hai segala air di atas langit.
5. Pujilah Tuhan, segenap bala tentara Tuhan.
Bait Pengantar Injil: Wahyu 2:10c
Refr.: Alleluya
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Bacaan Injil: Lukas 21:1-4
Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan.
Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya