KKB Papua
186 Pastor Katolik Serukan Gencatan Senjata demi Kemanusiaan dan Keadilan di Papua
Sebanyak 186 pastor Katolik di seluruh Papua menyampaikan seruan dan pernyataan sikap terhadap konflik berkepanjangan antara KKB Papua dan TNI-Polri.
186 Pastor Katolik Serukan Gencatan Senjata demi Kemanusiaan dan Keadilan di Papua
POS-KUPANG.COM - Sebanyak 186 pastor Katolik di seluruh Papua menyampaikan seruan dan pernyataan sikap terhadap konflik berkepanjangan antara KKB Papua dan TNI-Polri di Papua.
Pernyataan sikap ini merupakan kelanjutan dari seruan-seruan serupa sebelumnya dengan melihat kenyataaan konflik di Papua telah berkepanjangan, peristiwa demi peristiwa yang juga memakan tidak sedikit korban warga sipil Papua.
Seruan ini dibuat demi kemanusiaan, keadilan dan perdamaian di Tanah Papua.
Berikut adalah poin-poin seruan para pastor Katolik tersebut.
Bahwa Tanah Papua bukanlah tanah kosong. Di tanah ini, telah ada dan sedang hidup manusia berkulit hitam dan berambut keriting, etnis/ras Melanesia dan berbagai etnis serta ras lainnya.
Tanah Papua merupakan milik OAP (Orang Asli Papua) sejak zaman leluhur sebelum digabung/bergabung dengan negara Indonesia.
Sampai saat ini OAP berada dan hidup dalam pembagian yang jelas dalam 7 wilayah adat, yakni: Lapago, Meepago, Mamta, Ha anim, Saireri (di Provinsi Papua), serta Domberay dan Bomberay (di Provinsi Papua Barat).
Indonesia selalu mengklaim bahwa Papua adalah bagian dari NKRI sejak tahun 1969 (setelah peristiwa PEPERA) sampai tahun 2021 ini.
Selama itu kepada orang Papua diajarkan hal-hal seperti: bagaimana hidup sebagai warga Negara Indonesia yang baik, diajarkan nilai-nilai hidup bernegara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Bahkan diajarkan pula sejumlah lagu antara lain: Dari Sabang Sampai Merauke, Satu Nusa Satu Bangsa, Indonesia Tanah Air Beta, Tujuh Belas Agustus Tahun 45, dan upacara bendera serta penghormatan kepada para pahlawan dan bendera merah putih.
Karena itu, tugas negara mestinya mencerminkan apa yang diajarkan, yakni: 1) melindungi seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, 2) mensejahterakan kehidupan seluruh rakyat Indonesia.
Melalui pembangunan yang merata, 3) menciptakan keadilan dan perdamaian abadi bagi seluruh rakyat Indonesia, dan 4) melindungi unsur-unsur masyarakat Indonesia terhadap gangguan dari dalam maupun dari luar.
Namun kenyataan berbicara lain. Berita terkini dari Intan Jaya, tentang seorang Balita bernama Napelinus Sondegau (2 tahun) tertembak dalam kontak tembak antara pasukan gabungan TNI/POLRI melawan Gerilyawan TPN PB pada tanggal 26 Oktober 2021 malam.
Anak kecil itu sempat bertahan beberapa saat, tapi akhirnya meninggal dunia karena peluru menghantam tubuhnya tepat di bagian perut sampai tali perutnya keluar.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											