Berita NTT
Diover Dari Daerah Lain, 10 Persen Vaksin Aztreazeneca di NTT Kadaluarsa dan Siap Dimusnahkan
Diover Dari Daerah Lain, 10 Persen Vaksin Aztreazeneca di NTT Kadaluarsa dan Siap Dimusnahkan
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Vaksin Aztreazeneca beberapa bulan lalu terancam kadaluarsa. Pemerintah di daerah lain kemudian meminta kesediaan pemerintah provinsi NTT agar menggunakan vaksin itu. Pasalnya, serapan vaksin di NTT masih rendah.
Kepala Dinas Kesehatan provinsi NTT, Messe Atupah, ketika dihubungi POS-KUPANG.COM, Rabu 10 November 2021 membenarkan informasi itu. Dia mengaku vaksin yang kadaluarsa tidak lebih dari 10 persen dan siap untuk dimusnahkan.
"Aztreazeneca beberap bulan lalu ada yang mau expired dari provinsi lain maka dalam tempo dua Minggu mereka kirim ke kami untuk segera diselesaikan, pertengahan Oktober kemarin," katanya.
Dalam komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah lain itu, Messe menyebut vaksin itu dikirim ke NTT untuk mengantisipasi kekurangan vaksin di daerah ini.
Baca juga: Vaksin Covid-19 TNI-Polri di SMKN 1 Maumere Sasar Pelajar, Guru dan Masyarakat
Dia mengaku, vaksin yang dikirim itu memang massa kadalurasanya 1-2 Minggu. Namun demikian, dia mengapresiasi tenaga kesehatan dilapangan yang bisa menyelesaikan vaksinasi itu.
Hingga saat ini, setidaknya terdapat 1000-2000 dosis vaksin AstreaZeneca di Kabupaten/Kota yang memang tidak bisa digunakan karena waktunya telah habis.
"Memang sangat disayangkan, seharusnya dapat dimaksimalkan," ucapnya.
Masalah antusias warga untuk mendapat vaksin, menurutnya menjadi kendala terberat yang dihadapi saat ini. Dia menyebut, warga tidak lagi antusias seperti vaksinasi awal.
Vaksin yang aztrazeneca yang dikirim waktu itu, kata Messe, berjumlah 110.000 dosis. Dan yang mengisahkan dibawa 10 persen. Nantinya, masing-masing daerah akan melakukan pemusnahan vaksin kadalurasa itu.
"Kami waktu itu dapat 110.000 dosis mungkin yang tertinggal dibawa 10 persen," sebutnya. (*)