Berita Manggarai Timur

Bank NTT Sosialisasikan Pembiayaan Ekosistem Pertanian Untuk Petani Jagung di Compang Ndejing

Bank NTT Sosialisasikan Pembiayaan Ekosistem Pertanian Untuk Petani Jagung di Compang Ndejing

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Kegiatan sosialiasi Pembiayaan Ekosistem Pertanian. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, RUTENG - Manajemen Bank NTT melakukan sosialisasi tentang Pembiayaan Ekosistem Pertanian bagi para petani jagung di Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong dan Desa Watu Mori di Kecamatan Rana Mese.

Kegiatan Sosialisasi ini berlangsung di gedung Balai Kantor Desa Compang Ndejing, di Purang Mese, Selasa 9 November 2021.

Kegiatan itu dihadiri langsung oleh Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH.,M.Hum, Direktur Pemasaran Kredit Bank NTT, Steven Mesakh, Pemimpin Bank NTT Cabang Borong, Nurchalis Tahir, Pemimpin Bank NTT Cabang, Romi Radjalangu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur, Yohanes Sentis dan undangan lainya.

Dalam sambutannya, Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH.,M.Hum, mengatakan, program pembiayaan ekosistem pertanian ini sesuai dengan visi Manggarai Timur Kabupaten ternak karena memiliki potensi. Apalagi sebagai budaya orang Manggarai harus memiliki 6 ternak yaitu, kerbau, sapi, kuda, babi, kambing, dan ayam.

Baca juga: Temuan BPK, Pemprov NTT Ajukan Ranperda Penyertaan Modal Bank NTT

Karena itu menurut Bupati Agas, perlu dilakukan tanam jagung panen ternak, karena selain tanam jagung lebih mudah, juga berkesinambungan dengan ternak.

Menurut Bupati Agas, Kabupaten Manggarai Timur memiliki potensi besar untuk jagung seperti di wilayah Pota Sambi Rampas, Lamba Leda Utara, Borong, dan Rana Mese. Dengan hitungan hasil 7 ton/hektar jika sistem budidayanya menggunakan teknologi organik.

Dikatakan Bupati Agas, terkait kesulitan modal, maka Pemerintah memberikan kemudahan dengan membangun kerja sama dengan perbankan seperti bank NTT untuk memberikan kredit usaha tanpa bunga.

Begitu juga terkait dengan kesulitan dalam penjualan hasil, maka Pemerintah juga saat ini sudah menyediakan pembeli/off taker dengan sudah disepakati harga beli minimal Rp3.200/Kg untuk jagung.

"Jadi ada hitung-hitungan dari harga itu, misalnya kredit Rp9 juta dengan hasil 7ton/hektar maka hasilnya Rp17 juta, jadi sudah ada keuntungan. Pinjaman Rp9 juta ini juga sudah termasuk asuransi bagi petani itu sendiri,"jelasnya.

"Jadi petani sekarang berpikir hanya bagaimana tanam, pelihara dan panen. Kalau hasilnya sudah ada pembeli yang sudah disiapkan yang akan beli dan saya tidak mau pembeli tipu-tipu masyarakat. Tipu petani sama saja tipu saya,"ungkap Bupati Agas.

Bupati Agas juga mengharapkan, agar jagung asal Manggarai Timur diberikan sertifikasi sehingga banyak dari luar membeli jagung dari Manggarai Timur.

Bupati Agas juga berpesan kepada petani untuk memanfaatkan dengan baik modal pinjaman itu demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri dan menjaga kepercayaan yang baik.

"Jaga reputasi dedngan baik, bukan soal uang. Uang itu akibat, jaga kepercayaan. Sekali kita dipercaya orang kita akan dikasih. Sekali tidak dipercaya orang apupun yang kita mau pasti tidak dikasih,"ungkapnya.

"Sekali lagi jaga kepercayaan, sekarang saya buka peluang kamu untuk pinjam di bank NTT. Tanam jagung dan jaga baik-baik saya akan kontrol terus,"ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved