Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 9 November 2021, Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran: Bait Suci
Kitab Suci mengabadikan bahwa tempat pertama yang dikunjungi Yesus ketika Ia pergi ke Yerusalem adalah Bait Suci, "rumah Bapa-Nya".
Renungan Harian Katolik Selasa 9 November 2021, Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran: Bait Suci (Yohanes 2:13-22)
Oleh: RD. Fransiskus Aliandu
POS-KUPANG.COM - Seseorang pernah menulis sebagai status medsos-nya, "Yesus mengatakan kepada kita bahwa Tubuh-Nya adalah tempat kediaman Allah. Di dalam-Nya kita dapat menemukan hidup. Namun, seringkali kita mencari hidup dalam budaya uang dan lupa bahwa kita pun tempat kediaman Allah".
Kitab Suci mengabadikan bahwa tempat pertama yang dikunjungi Yesus ketika Ia pergi ke Yerusalem adalah Bait Suci, "rumah Bapa-Nya".
Bagi orang Yahudi, Bait Suci adalah tanda kehadiran Allah, "tempat kediaman" Allah di antara mereka.
Tetapi apa yang dijumpai Yesus di Bait Suci kala itu? "Pedagang-pedagang lembu, kambing, domba, dan merpati, serta penukar-penukar uang duduk di situ" (Yoh 2:14).
Ternyata orang telah mengubah rumah Bapa-Nya menjadi tempat berdagang.
Mereka bukannya menyembah Allah, melainkan menjadikan uang sebagai berhala.
Mereka menjual binatang korban dengan harga yang tidak wajar.
Mereka mencari untung yang sekian besar; membuat orang yang sudah miskin menjadi semakin miskin.
Mereka tak sadar bahwa akar dari sekian banyak ketidakadilan dan kejahatan di dunia ini adalah nafsu akan uang.
Konflik antarsaudara, perang antarbangsa yang begitu sering terjadi, disebabkan karena orang menginginkan kekayaan yang lebih besar.
Zaman now, rasanya dunia tak hanya telah terkepung oleh banjir bandang, melainkan terlebih oleh kultur uang. Uang mendatangkan kekuasaan dan kekuasaan mendatangkan uang.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 8 November 2021: Suka Menyesatkan?
Uang dapat menipu, bahkan dapat menyesatkan dengan dalih "berbuat baik".
Uang tak lagi hanya membantu orang untuk menyekolahkan anak, membangun rumah tinggal, membayar cicilan kredit motor, membeli pupuk; tetapi telah menjadi tujuan pada dirinya.
Orang melayani demi uang, membantu karena uang, bahkan menjual diri karena uang pula.
Pusat-pusat perbelanjaan ikut memberi saham dalam mengubah orientasi dan gaya hidup orang.
Pusat-pusat itu telah menggantikan peran Gereja, kapel, sebagai tempat orang datang dan berkumpul; tempat untuk datang bertemu dan mendengarkan Allah.
Tak heran, Yesus marah! "Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya" (Yoh 2:15).
Dengan cambuk dan dengan "cinta untuk rumah Bapa-Nya", Ia mengusir mereka yang telah mengubah tempat suci menjadi tempat berdagang, bertransaksi, dan mencari untung.
Tak hanya sampai di situ. Saat dipertanyakan atas kuasa apa Ia bertindak begitu, Yesus berkata keras, "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali" (Yoh 2:19).
Penginjil Yohanes memberi kunci untuk memahami kata-kata Yesus itu, "Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah adalah tubuh-Nya sendiri" (Yoh 2:21).
Yesus menyatakan sesuatu yang baru. Bait Suci Yerusalem adalah tempat suci dan akan selalu merupakan tempat suci.
Tapi Tubuh-Nya, seluruh ada-Nya, adalah Bait Suci yang baru, tempat suci, di mana Allah bersemayam.
Di dalam diri-Nya, Allah hadir dan tak lagi jauh, tak terjangkau di surga. Allah menjadi satu di antara kita.
Di dalam diri-Nya, terjadi perjumpaan, relasi, dan persekutuan hati, dalam peziarahan melewati padang gurun kehidupan.
Dengan begitu, kita diingatkan untuk menjaga kesucian bait suci, tempat di mana kita biasa beribadah dan bertemu Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 6 November 2021: Allah atau Mamon?
Kita pun disadarkan untuk menyatukan hati dalam persekutuan di mana Dia hadir.
Kita menjaga dan tidak merusakkan persekutuan kita sebagai orang yang beriman.
Karena persekutuan kita tak lain adalah Tubuh-Nya sendiri, Bait Suci.
Dan, ini tak boleh dilupakan! Kita dipanggil untuk menjadi rumah, tempat tinggal Allah, Bait Suci.
St. Paulus berkata: "Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah? Karena itu muliakanlah dengan tubuhmu!" (1 Kor 6:19-20). *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 9 November 2021:

Bacaan Pertama: Yehezkiel 47:1-2.8-9.12
Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke gerbang Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir menuju timur, sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur.
Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah.
Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur.
Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar.
Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup.
Ikan-ikan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup.
Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu, dan buahnya tidak habis-habis.
Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus.
Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan 46:1-3.5-6.8-9
Refr.: Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Allah itu tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, di sukakan oleh aliran-aliran sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan. Yang mengadakan permusuhan di bumi.
Bacaan Kedua: 1 Korintus 3:9b-11,16-17
Kamu adalah tempat kediaman Allah
Saudara-saudara, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya.
Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia.
Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: 2 Tawarikh 7:16, 2/4
Refr.: Alleluya, alleluya, alleluya
Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.
BACAAN INJIL: Yohanes 2:13-22
Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata, "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya, "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
Jawab Yesus kepada mereka, "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya, "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan
Terpujilah Kristus