Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 8 November 2021: Suka Menyesatkan?

Permenungan kita berfokus pada ucapan Yesus, "Tidak mungkin tidak ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya" (Luk 17:1).

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Senin 8 November 2021: Suka Menyesatkan? (Lukas 17:1-6)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Permenungan kita berfokus pada ucapan Yesus, "Tidak mungkin tidak ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya" (Luk 17:1).

Tuhan sungguh realistis. Dia tahu bahwa kita manusia bukan malaikat. Kita bukanlah orang kudus. Kita masih manusia biasa, punya kelemahan manusiawi. Kita pasti bisa berbuat kesalahan, bisa jatuh ke dalam dosa. Kita sangat mungkin tersesat.

Tapi selain itu, Tuhan juga menyoroti kecendrungan manusiawi kita yang lain lagi. Bahwa kita bisa membuat penyesatan. Kita bisa melakukan sesuatu yang membuat orang lain tersesat.

Dalam bahasa biblis, penyesatan itu searti dengan batu sandungan yang menyebabkan orang terpelanting dan jatuh.

Pun searti dengan penghalang atau rintangan yang dapat mencelakakan orang. Atau, jebakan yang bisa membuat orang terperangkap.

Tunggul kayu atau akar pohon sering bisa membuat orang terantuk dan terjungkal jatuh. Kerikil kecil atau biji kacang hijau kadang dilemparkan orang di jalan bisa membuat pengendara sepeda motor kepleset dan terpelanting jatuh.

Polisi tidur atau portal yang terpasang di gerbang komplek, tak hanya menjadi penghalang, tapi juga bisa mencelakakan anak-anak yang asyik bermain sepatu roda.

Dus, kata-kata Tuhan tadi terucap jelas dan lurus. Kita bisa membuat penghalang, rintangan yang menyebabkan orang tersungkur jatuh ke dalam dosa.

Kita bisa melemparkan kerikil berupa kata-kata yang dapat membuat orang emosi dan terjerembab ke dalam dosa amarah dan kebencian.

Dengan rayuan, bahkan dengan ancaman, kita bisa memaksa orang lain untuk melakukan korupsi berjamaah, menjerumuskan teman untuk menegak obat terlarang, atau melakukan perbuatan tidak baik.

Dengan trik, siasat, hoaks, cerita rekaan, kita bisa memasang jebakan yang membuat orang lain terperangkap dalam berita bohong dan ikut tersesat akal.

Pendek kata, kita bisa melakukan apa pun yang dapat membuat orang lain berdosa, terjerumus ke dalam lumpur dosa. Hal kecil dan sepele bisa menyebabkan orang lain tergelincir, salah omong, salah bersikap, salah bertindak.

Tapi kayaknya Tuhan tak sekedar berucap tentang potensi dan kemungkinan kita berbuat dosa dan menyebabkan orang berdosa.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved