Berita Kota Kupang
Mahasiswi UCB Wakili NTT ke Diskusi Terbatas Kemendikbudristek
korban ketika terjadi seks bebas dalam lingkungan kampus dan akan membuat pelaku menanggung semua konsekuensi.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Mahasiswi program studi Pendidikan Informatika, Universitas Citra Bangsa (UCB), Elisabet Beama mewakili NTT mengikuti rangkaian kegiatan diskusi terbatas dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 93 pada tanggal 26 - 28 Oktober 2021.
Elis bersama empat mahasiswa lain dari Universitas Nusa Cendana (Undana), Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) dan Universitas Muhammadiyah Kupang turut mengambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Dalam diskusi terbatas tersebut, kata Elis, mereka membahas berbagai persoalan yang terjadi di lingkungan kampus, termasuk bagaimana mahasiwa mempersiapkan diri untuk menyambut Indonesia emas nantinya pada tahun 2045.
Selain itu, mereka juga berdiskusi tentang bagaimana memperlakukan korban ketika terjadi seks bebas dalam lingkungan kampus dan akan membuat pelaku menanggung semua konsekuensi.
"Kami juga sempat membahas bahwa belum ada Undang - Undang yang mengatur tentang seks bebas yang terjadi di lingkungan kampus," kata Elis, Jumat, 5 November 2021.
Baca juga: Dekatkan Layanan ke Masyarakat, OK Mart Buka Cabang Baru di Kota Kupang
Dalam kesempatan tersebut, Elis dan teman - temannya juga diminta untuk mengangkat permasalahan yang ada di provinsi masing - masing.
"Dalam proses pendidikan di NTT kami kekurangan dalam fasilitas pendidikan yang masih sangat minim kemudian kami juga mengkaji tentang kualitas jaringan yang ada di NTT dimana pada masa pandemi sekarang ini dalam melakukan belajar daring kami kesusahan dalam jaringan kadang jaringan tidak stabil saat melakukan perkuliahan, jadi kami mengangkat kepada Pak Menteri," jelas dia.
Tanggal 28 Oktober, Elis bersama 147 mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Indonesia mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda ke 93 yang dipimpin oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim dengan memakai pakaian adat dari daerah masing - masing.
"Saya sendiri memakai pakaian adat dari Rote dan saya bangga bahwa saya bisa memperkenalkan juga pakaian adat dari Rote," ucapnya.
Alumnus SMA Negeri 1 Rote Tengah ini mengaku bangga bisa mewakili UCB sekaligus membawa nama NTT bersama keempat mahasiswa lainnya dikancah nasional.
Baca juga: 54 Pasien Positif Covid-19 di Kota Kupang Masih Dirawat
Dia berharap bisa menjadi lebih baik dan UCB juga semakin maju dan mampu bersaing dengan kampus - kampus lain.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama UCB, Heryon Bernard Mbuik, M.Pd dalam kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya berterimakasih karena Dikti melalui LLDIKTI mempercayakan UCB untuk mengambil bagian dalam kegiatan besar ini yang baru pertama kali diselenggarakan dalam sejarah untuk perayaan Hari Sumpah Pemuda.
"Itu perwakilan dari kampus diundang ke Jakarta. Ini perdana dibuat dan UCB juga dipilih oleh LLDIKTI seperti itu kami sangat bersyukur dan merasa bangga. Tapi memang disatu sisi meskipun lembaga yang baru kami pada prinsipnya tidak pernah merasa karena baru kami tidak bisa bersaing. Justru nilai - nilai kualitas mutu yang kami bangun selama ini ya memang arahnya ke sana karena kami mau mengarahkan kampus ini menjadi kampus yang kompetitif sehingga prodi - prodi yang kami buka pun adalah prodi yang inovatif. Misalnya salah satu prodi dimana Elis ada itu satu - satunya prodi di Indonesia bagian Timur dan Tengah karena prodi itu hanya ada di Indonesia bagian Barat," jelas Bernard.
Lanjut dia, keterwakilan Elis mewakili kampus ini juga menjadi sebuah ajang promosi bahwa UCB boleh baru tetapi harus siap untuk berkompetisi.