Kabupaten Kupang Terkini

Wabup Kupang Aurum Titu Eki Buka Pelatihan Safeguarding dan Lokakarya PSEA

Wakil Bupati Kupang, Aurum Titu Eki, secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Safeguarding dan Lokakarya PSEA Program di Aula Hotel Neo Aston Kupang.

POS KUPANG/ALEXANDRO NOVALIANO DEMON PAKU
BUKA - Wakil Bupati Kupang,membuka kegiatan Pelatihan Safeguarding dan Lokakarya PSEA Program di Aula Hotel Neo Aston Kupang, Selasa, 5 Agustus 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Alexandro Novaliano Demon Paku. 


POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Wakil Bupati Kupang, Aurum Titu Eki, secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Safeguarding dan Lokakarya PSEA Program di Aula Hotel Neo Aston Kupang, Selasa 5 Agustus 2025.

Dalam sambutannya, Wabup Aurum menyampaikan apresiasi kepada Catholic Relief Services (CRS) Indonesia atas inisiatif yang dinilainya sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Kupang, terutama dalam meningkatkan kapasitas menghadapi potensi bencana berulang.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Kupang, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada CRS Indonesia atas inisiatif mulia ini," ujar Aurum.

Ia menekankan pentingnya pelatihan safeguarding dan PSEA dalam rangka mendukung Program Preparedness and Resilience (PAR-IV) Community Resilience to Recurring Catastrophes (CORRECT).

Menurutnya, bencana tidak hanya merusak secara fisik tetapi juga memperdalam ketimpangan dan kerentanan sosial, terutama bagi perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok terpinggirkan.

“Pendekatan GEDSI (Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial) perlu diintegrasikan dalam seluruh tahapan manajemen risiko bencana,” tegasnya.

Lebih lanjut, Aurum menyatakan bahwa isu perlindungan dari eksploitasi dan kekerasan seksual (PSEA) harus menjadi perhatian serius dalam situasi darurat maupun masa normal.

“Komitmen terhadap safeguarding dan perlindungan harus menjadi bagian tak terpisahkan dari tata kelola kita, karena perlindungan terhadap martabat manusia adalah fokus utama,” tegasnya.

Sementara itu, Senior Program Officer CRS Indonesia, Edu Mungga, mengatakan bahwa masih terdapat ketimpangan hak bagi perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok terpinggirkan.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya membangun komunitas yang inklusif dan kolaboratif agar tidak ada kelompok yang terabaikan.

“Kami berharap pertemuan ini bisa merumuskan pemikiran dan kebijakan yang berpihak pada kelompok rentan,” ungkap Edu.

Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Ketua FPRB Elfrits Saneh, Kadis P2P3A dr. Djokorda, Kalak BPBD Semmy Tinenti, Kadis Nakertrans Adriel Abineno, Kadis Pendidikan Eliazer Teuf, dan Kepala BP4D Juhardi Selan. (nov)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved