Berita NTT
Stef Bria Seran Launching AMMDes di NTT
Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Kesehatan, dr. Stef Bria Seran mewakili Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meluncurkan pilot project AMMDes
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Kesehatan, dr. Stef Bria Seran mewakili Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meluncurkan pilot project Alat Mekanis Multiguna Pedesaan ( AMMDes) dan desa siaga pada tiga kabupaten di Provinsi NTT. Tiga kabupaten itu, yakni Kabupaten TTS, Sumba Barat Daya dan Kabupaten Ende.
Peluncuran Pilot Projec AMMDes ini berlangsung di ruang rapat Asisten Kantor Gubernur NTT, Rabu 3 Oktober 2021.
Hadir pada acara ini, Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes, Erna Mulati, Direktur Pedesaan Indonesia, Ryan Washburn, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, Sony Sulaksono, PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia, Muhammad Yasin, para bupati yang mengikuti secara virtual.
Pimpinan Perangkat Daerah tingkat Provinsi NTT dan dari tiga kabupaten, Ketua Pokja percepatan penurunan stunting, angka kematian ibu dan bayi, tim Momentum dan undangan lainnya.
Peluncuran AMMDes ini didasari atas persoalan kematian ibu dan anak di NTT yang masih tinggi. Salah satu penyebabnya, yakni keterlambatan persalinan di fasilitas kesehatan karena faktor Pedesaan dan transportasi yang sulit, karena itu lanjutnya tidak Pemprov NTT bermitra dengan berbagai pihak untuk menghadirkan kendaraan serbaguna AMMDes sebagai ambulans penumpang untuk membawa ibu dan bayi dari daerah yang sulit ke fasilitas kesehatan agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan tidak terlambat.
Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Kesehatan, dr. Stef Bria Seran menyampaikan terima kasih kepada semua pemikir yang telah mendisain sebuah alat transportasi yang spesifik untuk menangani persoalan ini, terutama di daerah-daerah yang sangat sulit transportasi.
"Kita berharap di tiga kabupaten ini nanti digunakan dengan sangat baik, dioptimalkan, dijaga operasionalnya, dijaga pemeliharaan, dimanfaatkan dengan sebaik- baik sehingga cerita baik dapat kita duplikasi ke daerah lain. Karena sebuah hasil yang bagus, tanpa dipaksa, tanpa disuruh dengan sendirinya bertumbuh dan berkembang di NTT," kata Stef.
Dikatakan, pihaknya sangat senang dengan adanya pemikiran -pemikiran dan inovasi seperti itu, sehingga akan dielaborasi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang berdampak pada penurunan tingkat Pedesaan ibu melahirkan dan bayi baru lahir dan masyarakat.
"Kami sampaikan terima kasih kepada tiga kabupaten maka perlu jaga baik-baik nama baik ini sehingga kita bisa aplikasi di daerah lain," katanya.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, Sony Sulaksono pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung adanya kegiatan tersebut.
"Saya ingin apresiasi setinggi-tingginya bagi berbagai pihak yang telah membuat hal ini sehingga kita bisa luncurkan AMMDes," kata Sony.
Dijelaskan, AMMDes itu merupakan angkutan bagi wilayah yang tidak memiliki kendaraan konvensional, atau bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang sulit dijangkau. "Di NTT, ada tiga kabupaten. Intinya bahwa kami ingin AMMDes tidak saja bantu persalinan ibu, tapi membantu produktivitas di wilayah yang jauh dari jalan umum atau sulit dijangkau kendaraan konvensional," katanya.
PT Kreasi mandiri Wintor Indonesia, Muhammad Yasin, mengatakan perusahaan itu merupakan salah satu Group Astra Internasional dan juga salah satu otomotif dari tujuh unit bisnis yang dimiliki Astra Group.
Direktur Kesehatan Keluarga, Erna Mulati mengatakan, ingin agar kedepan pelayanan kepada masyarakat lebih baik.