Berita Malaka
Gereja Bolan di Malaka "Disulap" Semakin Indah
Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Bolan, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, menjadi korban keganasan badai Seroja
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM, BETUN--Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Bolan, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, menjadi korban keganasan badai Seroja pada April 2021 lalu.
Pasca Terdampak Seroja ini, Gereja tersebut kini "disulap" dengan sangat indah karena ditata dengan arsitektur gaya Eropa dengan pernak pernik lampu warna warni pada malam hari membuat indah dipandang mata.
Dalam rilis berita yang diterima Pos-Kupang, Rabu (3/11/2021) disebutkan, peletakan batu pertama gereja tersebut dilakukan oleh Uskup Atambua, Dr. Mgr. Dominikus Saku, Pr juga dihadiri oleh Forum Koordinasi pimpinan Daerah (Forkopimda) pada tanggal 29 Mei 2021.
Lokasinya di Desa Fahiluka Bolan, Kecamatan Malaka Tengah. Sejak direnovasi tanggal 29 Mei 2021 dan menjelang Finising Rabu (3/11/2021) Gereja yang rusak pasca bencana Seroja itu kini semakin indah.
Pernak pernik lampu hias yang dipasang baik di dalam maupun luar gedung gereja menambah keindahan jika dipandang mata jelang malam tiba. Belum lagi patung-patung kudus yang dibangun mengitari kawasan gereja tersebut.
Renovasi gedung gereja ini merupakan hasil donatur, Andreas Sofiandi, asal Jakarta yang juga sebagai Ketua Umum Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh Sumatra Barat dan Riau.
Andreas merupakan penanggung jawab krematorium, yang sudah banyak membantu sebagai Donatur pembangunan rumah sakit Katolik dan gereja di berbagai daerah di Indonesia.
Pembangunan Gereja Paroki St Fransiskus Xaverius Bolan juga dibantu oleh Donatur lokal dari Atambua Kabupaten Belu seperti, Frans Tanjung, Tarsisius Tey Seran ,Kim T. Jhin Surya , Ferdinan Tanjung, Hilarius Gunawan, Patrick Edwin, Robert Layantara
Sedangkan dari Betun Kabupaten Malaka ada beberapa nama seperti Frits Oematan, Viktor LIjaya, Benny Chandradinata, Roy Teyseran, Pranoto Simu.
Donatur Lokal dari Kupang seperti Charles.J Angkriwang dan dari Surabaya, Josef Maubere.
Andreas Sofiandi, beberapa waktu lalu saat peletakan batu pertama menceritakan perjalanan singkat pembangunan Gereja Bolan.
Perjalanan penanganan gereja ini sangat singkat. Kebetulan dirinya ada keperluan dengan salah seorang Romo karena kesulitan masuk ke jalan menuju gereja karena masih terjebak lumpur.
"Lalu saya paksa masuk dan saya lihat ada gedung gereja. Saya amati gedung gereja yang sudah miring akibat bencana. Saya minta ijin untuk merobohkan dinding itu karena risikonya berbahaya bagi umat jika di biarkan," kenang Andreas.
Dengan kejadian itu dia bersama teman - teman donatur berniat membangun gereja baru. Puji Syukur niat bersama terlaksana.
Salah satu Donatur Lokal asal Betun Frits Oematan dikonfirmasi soal capaian fisik gedung gereja itu menegaskan saat ini memasuki tahap finishing.
"Saat ini Gereja Paroki St Fransiskus Xaverius Bolan sudah memasuki tahapan proses Finising. Gereja ini terindah di wilayah Kabupaten Malaka. Harapan saya kalau sudah selesai Pembangunannya umat rajin beribadah dan menjaga serta merawat dengan baik," pinta Oemathan.(*)