Tips Sehat
Waspada Penyakit Malaria Jelang Musim Hujan, Kenali Gejalanya Sejak Dini, Bahaya Jika Komplikasi
Waspada Penyakit Malaria jelang Musim Hujan, kenali gejalanya sejak dini, bahaya kika komplikasi
Waspada Penyakit Malaria Jelang Musim Hujan, Kenali Gejalanya Sejak Dini, Bahaya Jika Komplikasi
POS-KUPANG.COM- Saat ini Indonesia sedang dalam musim pancroba dari Musim Kemarau ke Musim Hujan.
Bersamaan dengan perubahan musim tersebut muncul beberapa penyakit menular seperti Penyakit Malaria, Penyakit Demam Berdarah dan Diare.
Penyakit Malaria merupakan penyakit yang paling banyak menimpa masyarakat Indonesia terutama di wilayah-wilayah kumuh.
Terlihat sepele, ternyata Malaria berbahaya jika tak ditangani sejak dini. Mulai dari kerusakan otak hingga menyebabkan beberapa organ tubuh tidak berfungsi jika sudah terjadi komlikasi.
Baca juga: Kerja Keras Berbuah Sukses NTT Provinsi Pertama di KTI Sukses Eliminasi Malaria
Karena itu kenali gejala penyakit Malaria sejak dini.
Malaria adalah penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria akan mengeluhkan gejala demam dan menggigil.
Walaupun mudah menular melalui gigitan nyamuk, malaria bisa sembuh secara total bila ditangani dengan tepat.
Namun jika tidak ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal dari menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, hingga kematian.
Di Indonesia, jumlah penderita malaria cenderung menurun dari tahun ke tahun.
Baca juga: Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Gejala Penyakit Malaria, Mulai Demam hingga Nyeri Sendi
Namun, beberapa provinsi di Indonesia masih banyak yang menderita malaria, terutama di wilayah timur Indonesia, yaitu Papua dan Papua Barat. Sementara itu, provinsi DKI Jakarta dan Bali sudah masuk ke dalam kategori provinsi bebas malaria.
Gejala Malaria
Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk.
Munculnya gejala melalui tiga tahap selama 6-12 jam, yaitu menggigil, demam dan sakit kepala, lalu mengeluarkan banyak keringat dan lemas sebelum suhu tubuh kembali normal.
Tahapan gejala malaria dapat timbul mengikuti siklus tertentu, yaitu 3 hari sekali (tertiana) atau 4 hari sekali (kuartana).
Manusia dapat terkena malaria setelah digigit nyamuk yang terdapat parasit malaria di dalam tubuh nyamuk.
Gigitan nyamuk tersebut menyebabkan parasit masuk ke dalam tubuh manusia. Parasit ini akan menetap di organ hati sebelum siap menyerang sel darah merah.
Parasit malaria ini bernama Plasmodium. Jenis Plasmodium bermacam-macam, dan akan berpengaruh terhadap gejala yang ditimbulkan serta pengobatannya.
Beberapa komplikasi serius yang disebabkan oleh malaria, di antaranya anemia berat, hipoglikemia, kerusakan otak, dan banyak organ gagal berfungsi. Komplikasi tersebut dapat berakibat fatal dan lebih rentan dialami oleh balita serta lansia
Pencegahan Malaria
Meski belum ada vaksinasi untuk mencegah malaria, dokter dapat meresepkan obat antimalaria sebagai pencegahan jika seseorang berencana bepergian atau tinggal di area yang banyak kasus malarianya.
Selain itu, pencegahan bisa dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk dengan memasang kelambu pada tempat tidur, menggunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, serta menggunakan krim atau semprotan antinyamuk. Langkah pencegahan gigitan nyamuk juga penting untuk selalu dilakukan pada anak-anak.
Bahaya Penyakit Malaria
1. Anemia
Melansir National Health Service UK, malaria yang tidak diatasi dengan baik dapat sebabkan anemia yang cukup parah. Hal ini disebabkan parasit penyebab anemia menyebabkan banyaknya sel darah merah yang hancur dan juga rusak.
Penyakit malaria juga dapat menyebabkan gangguan pada otak. Melansir Our Health Service, meskipun kondisi ini jarang terjadi, sel darah yang dipenuhi parasite dapat menghambat pembuluh darah kecil pada otak. Hal ini menyebabkan pembengkakan pada bagian otak yang meningkatkan risiko kejang hingga koma.
Gangguan organ tubuh juga dapat terjadi akibat penyakit malaria. Umumnya, organ ginjal, hati, dan juga limpa mengalami gangguan fungsi yang disebabkan oleh parasit penyebab malaria. Kondisi ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan kematian.
Itulah komplikasi yang terjadi akibat penyakit malaria yang tidak diatasi dengan tepat. Segera lakukan pemeriksaan jika kamu mengalami gangguan kesehatan yang serupa dengan gejala awal penyakit malaria. Penanganan tepat oleh dokter maupun tim medis tentunya dapat mengatasi penyakit malaria tanpa menimbulkan beragam komplikasi.
Malaria dan Ibu Hamil
Faktor risiko terbesar yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit malaria adalah mengunjungi atau tinggal dalam lingkungan yang menjadi lokasi penyebaran penyakit malaria. Selain itu, ada beberapa orang yang lebih berisiko mengalami penyakit malaria, seperti anak-anak, seseorang yang memasuki usia lanjut, hingga wanita hamil dan bayi dalam kandungannya.
Melansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebaiknya ibu hamil menghindari lokasi-lokasi yang menjadi penyebaran penyakit malaria. Hal ini disebabkan komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi maupun ibu, seperti kelahiran prematur, berat badan yang rendah saat bayi dilahirkan, gangguan tumbuh kembang bayi dalam kandungan, keguguran, hingga kematian yang dialami oleh ibu.
Lakukan pencegahan terhadap penyakit malaria dengan menggunakan pakaian yang tertutup ketika mengunjungi daerah yang menjadi lokasi penyebaran malaria, gunakan krim anti nyamuk dan serangga, dan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari sarang nyamuk. Jangan lupa untuk tetap penuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh agar sistem imun tubuh tetap optimal.