Berita Sumba Timur

Bocah Empat Tahun di Sumba Timur Diduga Alami Pelecehan Seksual

Namun karena putrinya belum mau berbicara dan memberi keterangan maka laporan belum dapat diproses. 

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
KOMPAS.com/Shutterstock
Ilustrasi pelecehan seksual 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong 

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap balita terjadi di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Seorang bocah berusia 4 tahun berinisial A, diduga mengalami pelecehan seksual pada Minggu 24 Oktober 2021 lalu. 

Terbongkarnya dugaan pelecehan seksual itu bermula saat bocah malang itu kembali ke rumah sambil menangis.

Ia menemui ibunya dan mengaku mengalami kesakitan pada alat vitalnya. 

Saat diperiksa oleh ibunya, ditemukan darah pada bagian vital bocah Taman Kanak-Kanak itu. Darah bahkan masih keluar saat diperiksa. 

Baca juga: Bupati Praing Usulkan Pilkades Serentak Sumba Timur, Senin 8 November 2021

"Nona mengaku sakit pada alat vitalnya sepulang bermain di rumah tetangga. Saat diperiksa mamanya ternyata mengeluarkan banyak darah. Darah juga ada di pakaian dalamnya," ujar DD, ayah korban saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Kamis 28 Oktober 2021.

Pria yang menjabat ketua RT di wilayah itu bercerita, anak perempuannya mengaku kepada mamanya bahwa ia jatuh di ledeng. Namun anehnya, teman teman sepermainan mengaku tidak melihat hal itu. 

"Dia mengaku jatuh saat main di rumah tetangga, jaraknya sekitar 50 meter dari rumah. Tapi anehnya teman teman tidak ada yang lihat," terang DD. 

Karena kejadian itu, lanjut DD, istrinya kemudian menelepon memberitahu hal itu. Saat itu ia sedang berada di luar kota. 

A kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan. Dari informasi yang disampaikan dokter, kata DD, putrinya mengalami kekerasan akibat benda tumpul pada alat vitalnya. 

"Saat kita tanya pihak medis bilang memang ada kekerasan benda tumpul," ujar DD. 

Hari itu ia pun langsung melaporkan hal tersebut ke pihak Polres Sumba Timur.

Pihak kepolisian langsung menemui keluarga. Namun karena putrinya belum mau berbicara dan memberi keterangan maka laporan belum dapat diproses. 

"Dia belum mau berbicara, kecuali dengan omanya," ujar DD tentang perubahan sikap puterinya. 

Kapolres Sumba Timur, AkBP Handrio Wicaksono melalui Kasat Reskrim Iptu Salfredus Sutu membenarkan telah menerima laporan polisi terkait kejadian itu. 

"Kita sudah terima laporan dari ayah korban hari selasa. Saat ini kita sedang lakukan penyelidikan," ujar Iptu Salfredus Sutu, Kamis 28 Oktober 2021. (*) 

Berita Sumba Timur Terkini

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved