Berita Flores Timur
Banjir Kembali Terjang Beberapa Desa di Pulau Adonara Flores Timur
rekomendasi larangan pembangunan rumah atau usaha penduduk di daerah aliran sungai (DAS), setelah ada ijin
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM, ADONARA-- Hujan yang mengguyur kabupaten Flores Timur (Flotim) beberapa hari terakhir menyebabkan banjir kembali menerjang beberapa desa di wilayah Kecamatan Adonara Timur, Rabu 27 Oktober 2021.
Sekertaris BPBD Flotim, Tarsisius Kopong Pira mengatakan, banjir tersebut terjadi di wilayah Dua Watan Pao dan Desa Waiburak kecamatan Adonara Timur.
Banjir tersebut, kata dia, merupakan jalur badai seroja pada 4 April lalu.
"Informasi sementara, tidak ada korban jiwa. Kita sedang berkoordinasi," ujarnya kepada wartawan, Rabu 27 Oktober 2021.
Baca juga: Pemda Flores Timur Belum Siapkan Mitigasi di Lokasi Bencana Seroja Adonara
Informasi yang dihimpun wartawan, banjir tersebut membuat akses jalan di wilayah tersebut putus.
Sebelumnya, Pemda Flores Timur (Flotim) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengaku belum mengeluarkan rekomendasi mitigasi di tiga lokasi bencana di Pulau Adonara.
Tiga wilayah yang terdampak parah dalam badai 4 April 2021 lalu itu yakni, desa Nelelamadika kecamatan Ile Boleng, desa Waiburak kecamatan Adonara Timur dan desa Oyangbarang kecamatan Wotan Ulu Mado.
"Kita baru berkoordinasi soal pembangunan rumah korban bencana di tiga lokasi itu. Sementara soal mitigasi belum ada ijin UKL/UPL dari dinas lingkungan hidup," ujar Kepala Pelaksana BPBD Flotim, Alfonsus Bethan usai mengikuti sekolah lapang gempa bumi (SLG) di gedung OMK Larantuka, Selasa 26 Oktober 2021.
Baca juga: Ratapan Hati Ibu Sofiana, Anak Diambil Paksa Sang Ayah Pulanglah ke Pangkuanku, Ibu Merindukanmu
Menurut dia, BPBD baru boleh mengeluarkan rekomendasi larangan pembangunan rumah atau usaha penduduk di daerah aliran sungai (DAS), setelah ada ijin dari dinas ke lingkungan hidup.
"Untuk pembangunan rumah di bantaran kali yang merupakan jalur banjir harus melalui ijin UKL/UPL dari dinas lingkungan hidup. Kita masih koordinasi dengan dinas lain. Masih sebatas pembangunan rumah korban bencana. Untuk jangka panjangnya belum ada," katanya. (*)