Berita Ende

Dilema Efek BBM Naik Sopir Angkot Tuntut Naikkan Tarif Tapi Kasihan Penumpang

Ratusan sopir angkot di Ende menggelar aksi mogok dengan parkir angkot di sepanjang Jl. El Tari Kota Ende

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Aksi mogok Sopir Angkot di Kota Ende, Selasa 26 Oktober 2021. 

"Dulu kami pakai premium harganya, Rp. 6.400. Karena premium ditiadakan, maka kami terpaksa pakai Pertalite. Dulu harganya Rp. 6.850, lalu sudah satu bulan terakhir ini, naik Rp. 400, jadi harganya, Rp. 7.250," kata Kletus.

Pertamina Tidak Merespon 

Pihak Pertamina tidak merespon aksi mogok para sopir. Dishub dan DPRD sudah menghubungi, namun tidak dijawab. "Mungkin mereka masih sibuk," kata Kadis Perhubungan, Mustaqim Mberu.

POS-KUPANG.COM, juga beberapa sejak pagi dalam jam yang berbeda menghubungi pihak Pertamina, namun hingga berita ini diturunkan, pihak Pertamina belum merespon.
 

Kepala Dinas Perhubungan Ende, Mustaqim Mberu, dalam kesempatan itu, menerangkan sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari pihak Pertamina terkiat kenaikan harga Pertalite.

Menurutnya, jika sudah ada pemberitahuan resmi dari pihak Pertamina, maka pihaknya bisa selanjutnya membicarakan soal penyesuaian kenaikan tarif. "Tapi sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari pihak Pertamina," tegas Mustaqim.

Wara, Kepala Bagian Ekonomi Setda Ende, menerangkan bahwa pihak Pertamina sudah menemui Pemkab Ende menyampaikan bahwa premium secara bertahap tidak digunakan lagi. Penghapusan Premium dikemas dalam program langit biru.

Sementara soal harga Pertalite, Wara membenarkan, ada kenaikan, kendati belum ada pemberitahuan resmi dari pihak Pertamina. Menurutnya, kenaikan ini juga dilakukan bertahap hingga mencapai harga Rp. 7.650 per liter tanpa subdisi.

Menurutnya, Pemerintah Daerah dalam soal BBM hanya punya ruang soal pengendalian dan pengawasan distribusi BBM, hal lain, merupakan kewenangan mutlak Pertamina.

Ketua Komisi II DPRD Ende, Yulius Cesar Nonga menegaskan, pihaknya akan memperjuangkan aspirasi para sopir Angkot sehubungan dengan penyesuaian tarif Angkot. "Hal penting surat resmi yang menjadi acuan sudah kita dapatkan,” ungkapnya.
 

Menariknya, di tengah aksi mogok para tukang ojek kebanjiran penumpang. Pantauan POS-KUPANG.COM, beberapa pangkalan Ojek di Kota Ende tampak sepi karena sibuk mencari dan mengantar penumpang.

"Kami tau hari ini ada mogok, makanya keliling dapat banyak penumpang. Hari ini saja baru setengah hari, saya dapat 200 ribu. Tadi ada muat penumpang dan juga barang," ungkap Ardy (31), salah satu tukang ojek.

Di Pasar Mbongawani, yang biasanya ramai dengan lalu lintas Angkot, hari ini, sepi. Warga/penumpang yang membawa banyak barang terpaksa harus menyewa dua tukang ojek sekaligus.

"Tadi pagi ke sini masih pakai Angkot tapi tadi pas mau pulang, sekitar jam 10 tidak ada Angkot, yah mau bagaimana, pakai ojek. Saya pakai dua, satu bawa beras, sayur, satunya muat saya," kata Yunita usai belanja di Pasar Mbongawani.

Di Halte Jl. Gatot Subroto, banyak warga menunggu Angkot. Ketika tau bahwa ada aksi mogok, mereka pun memilih untuk memakai jasa tukang ojek.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved