KKB Papua
Bupati Puncak Jaya Beberkan Strategi Bertahan di Bawah Gempuran KKB Papua
Terkait hal itu, Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda menceritakan mengenai jajarannya yang tetap bertahan di bawah gempuran bersenjata KKB Papua.
POS-KUPANG.COM – Nama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua masih sangat populer.
Hingga saat ini Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua masih terus-menerus melakukan teror di Papua.
Tidak sedikit korban jiwa berguguran, baik dari masyarakat sipil, maupun dari aparat TNI, maupun Polri yang jadi korban.
Kendati TNI-Polri terus memburu anggota KKB Papua, namun teror demi teror masih saja terjadi.
Baca juga: Teror KKB Papua Kian Gencar, Bupati Puncak Jaya Ungkap Strategi Jitu Hadapi KKB, Apa Itu?
Namun, ada cerita lain di balik gempuran KKB Papua ke suatu daerah.
Kabupaten Puncak misalnya, daerah ini jadi salah satu wilayah yang kerap menjadi sasaran KKB Papua untuk beraksi.
Terkait hal itu, Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda menceritakan mengenai jajarannya yang tetap bertahan di bawah gempuran bersenjata KKB Papua.
Seperti diketahui, aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya cukup masif.
Beberapa kali terjadi kontak senjata antara KKB Papua dan TNI, maupun Polri.
Di tengah gempuran KKB Papua, Bupati Puncak Jaya dan jajarannya masih tetap bertahan menjalankan tugas pemerintahan.
Hingga akhirnya kini wilayah Puncak Jaya dikatakan 90 persen aman.
Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda mengatakan kondisi keamanan yang kondusif merupakan hasil dari koordinasi berbagai pihak pada wilayahnya.
Baca juga: KKB Papua Sebar Fitnah di Kiwirok, Mengaku Dibombardir TNI-Polri, Brigjen Izak Buka Suara
"Puncak Jaya merupakan tempat yang paling sulit di Papua dan sering terjadi gangguan keamanan, pemerintahan tidak berjalan lancar karena KKB," ucapnya seperti dilansir dari Surya.co.id berjudul Bertahan dari Gempuran KKB Papua, Bupati Puncak Jaya Beber Strateginya hingga Kini 90 Persen Aman.
Selama kepemimpinan dirinya empat tahun ini, pihaknya terus melakukan rapat koordinasi untuk bersinergi antarpemangku kepentingan di wilayahnya.
"Sinergi yang dibangun ini antara TNI, Polri, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh pemangku kepentingan lainnya," ujarnya.