Berita NTT

Ternyata Sisa Pembakaran Mesin Pembangkit di PLN Ada Manfaatnya, Apa Itu?

Perusahan Listrik Negara (PLN) terus menunjukan keberpihakannya dalam menjaga lingkungan agar tidak terjadi pencemaran. Demikian dengan sisa p

Editor: Ferry Ndoen
foto: Irfan Hoi/
tampilan batako dari FABA 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM | KUPANG -Perusahan Listrik Negara (PLN) terus menunjukan keberpihakannya dalam menjaga lingkungan agar tidak terjadi pencemaran. Demikian dengan sisa pembakaran dalam mesin pembangkit milik PLN.

Di NTT, PLN mengembangkan sisa pembakaran bernama FABA menjadi sebuah produk untuk bahan bangunan. Produk itu ialah batako yang diklaim bisa mengurangi penggunaan semen dengan bahan dasar dari FABA.

Aris Kurniawan, selaku Manajer Unit Pembangkitan Timur, Jumat 22 Oktober 2021, mengatakan, batako itu setara dengan beton K250. Olahan FABA akan dicampur dengan semen dan tanah putih untuk menghasilkan batako ini.

Saat ini, batako jenis ini telah digunakan di unit PLN di Kecamatan Alak dan sebuah gereja di Kabupaten Belu. Ada dua jenis batu yang dihasilkan. Pafing blok dan batako jenis in the lock merupakan produk yang dihasilkan dari FABA itu.

Baca juga: Sovenir Asmat dan Merauke Dijajakan di Semarak Peparnas XVI Papua, Harga Rp 500 Ribu - Rp 10 Juta

Dia mengatakan, batako in the lock didesain juga agar membantu mengurangi penggunaan semen dan pasir.

"Pemakaian FABA 60 persen, dicampur dengan semen, pasir dan krikil. Bahkan semen itu kisaran dibawa 10 persen," ujarnya.

Dia mengaku untuk menghasilkan satu buah batako dibutuhkan paling tidak 5 kilogram FABA yang kemudian dicampur dengan bahan lain.

Saat ini proses produksi belum dilakukan secara komersial. Produksi di PLTU Bolok hanya dilakukan dan digunakan untuk kepentingan CSR sekaligus memberi edukasi bagi masyarakat tentang kegunaan lain dari FABA itu sendiri.

Aris Kurniawan menyebut batako jenis ini bisa bertahan hingga 50 tahun. Selain kuat dan tahan lama, menurutnya, penggunaan batako jenis ini pun dapat mengurangi biaya bahan bangunan lain.

Kedepan, PLN bekerja sama dengan perusahan batako agar bisa mengkombinasikan penggunaan bahan FABA dalam pembuatan batako.

"Mereka ambil FABA dari kami. Dikasih formulanya. Mereka bisa bikin produk yang mirip dengan ini. Terus terang PLN juga tidak ingin berbisnis hanya seperti ini. Kami ingin pengembangan FABA itu untuk kepentingan ekonomi masyarakat," pungkasnya. (*)

Berita NTT Lainnya :

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved