Berita Kota Kupang
BPR Sari Dinarkencana Rambah Usaha Mikro
Bank Perkreditan Rakyat ( BPR) Sari Dinarkencana Kota Kupang merambah usaha-usaha mikro
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Bank Perkreditan Rakyat ( BPR) Sari Dinarkencana Kota Kupang merambah usaha-usaha mikro, kecil terutama masyarakat kalangan ekonomi mikro dan kecil.
Alasannya, selain hal itu merupakan segmen BPR, juga membantu UMK yang belum memiliki akses ke perbankan.
Hal ini disampaikan Pemegang Saham Pengendali (PSP) BPR Sari Dinarkencana Kupang, Nyoman Radjendra pada puncak HUT ke-31 BPR Sari Dinarkencana di OCD Pantai Lasiana Minggu 24 Oktober 2021.
Menurut Nyoman, BPR itu didirikan 31 tahun lalu dan kiprahnya ingin berbakti kepada masyarakat dalam artian melayani kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat kalangan ekonomi mikro dan kecil.
"Memang segmen BPR di dua bidang itu , kita melayani yang kecil-kecil yang mungkin tidak punya akses ke bank besar. Kita merambah usaha-usah mikro yang mana diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi minimal ekonomi keluarga," kata Nyoman.
Dijelaskan, komitmen dan obsesi BPR tersebut agar berperan dan berfungsi untuk membangun ekonomi terutama pada masyarakat kecil dan mikro.
"Diharapkan agar semakin banyak yang terlayani dengan BPR. Walaupun di masa Pandemi Covid-19 tentu membangkitkan kembali gairah ekonomi masyarakat. Kita beri andil untuk perbaikan ekonomi masyarakat," katanya.
Dikatakan, pihaknya saat ini sudah membuka diri bagi semua elemen masyarakat dalam wilayah kerja BPR, yakni di Kota Kupang dan sekitarnya. Sehingga keberadaan BPR bermanfaat bagi masyarakat dan bahkan pemerintah.
"Kita juga ikut bantu pemerintah dalam meningkatkan ekonomi. Kita tidak janji muluk-muluk, tapi kita akan berupaya agar bisa memberi kontribusi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Dikatakan, untuk UMK usaha yang dominan adalah UMK non formal, yang mana mereka belum mempunyai izin, belum mempunyai akses ke perbankan.
"Ini kita jemput bola, yakni memberikan kemudahan dan kita tidak tidak samakan dengan usaha menengah yang sudah mapan, miliki badan hukum. Jadi untuk level mikro yang ingin dapat bantuan, kita bantu. Misalnya kita bantu laporan keuangan," katanya.
Menurut Nyoman, pada dasarnya sektor non formal masih kurang dari sisi intelektual, sehingga perlu bantu agar mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan.
"Kita juga bantu analisa. Kita lihat potensi yang ada dan kita kembangkan. BPR ini obsesi orang tua kita. Hidup harus bisa bermanfaat, bermakna, berguna bagi semua orang. Ini pesan orang tua bagi kami, sehingga kami punya kewajiban moril yang kuat agar bisa mewujudkan harapan orang tua," ujarnya.
Dikatakan, BPR ini sangat memiliki peluang berkembang sehingga makin banyak orang yang bisa dibantu.