Berita Kota Kupang

Cakupan Vasinasi di NTT Dosis I 35, 8 dan Dosis II 20 Persen, Ini Data Terbarunya

Vaksinasi di NTT sejauh ini masih tergolong rendah. Tiap komponen di NTT terus berupaya untuk melakukan percepatan vaksinasi demi mencapai herd immuni

Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Tampilan cakupan vaksinasi di NTT 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Vaksinasi di NTT sejauh ini masih tergolong rendah. Tiap komponen di NTT terus berupaya untuk melakukan percepatan vaksinasi demi mencapai herd immunity yang ditargetkan secara nasional sebesar 80 persen.

Dinas provinsi NTT dalam laporan perkembangan data vaksinasi di NTT per 20 Oktober 2021, disebutkan sejauh ini vaksinasi dosis I baru mencapai 35, 8 persen, dosis II 20 persen dan dosis III 65 persen.

Realisasi vaksin dosis III tergolong tinggi sebab, sasaran yang ditujukan bagi para nakes. Cakupan vaksinasi tertinggi di NTT, Kota Kupang menjadi daerah tertinggi vaksin dosis I dan II. Untuk dosis III ada di Kabupaten Sumba Timur dengan 91,1 persen.

Kabupaten Malaka, masih menjadi daerah terendah cakupan vaksinasi. Untuk dosis I sejauh ini masih 32,1 persen.

Baca juga: Atlet Bulu Tangkis Peraih Medali Paralimpiade Tokyo 2020 Siap Tampil Ikuti Peparnas XVI Papua 2021

Pelaksanan vaksinasi gelombang I dengan kategori SDM kesehatan tercatat sasaran sebanyak 32,221. Dosis I 133,88 persen, dosis II 124,87 persen dan dosis III 65,0 persen.

Kategori Lansia, sasaran sebanyak 405,566 orang. Dosis I realisasi sebanyak 17,96 dosis II realisasi 10,69 persen dan dosis III 0 persen. Yang belum terima vaksin dosis II sebanyak 362. 204 warga.

Kategori publik jumlah sasaran 402.222.  Dosi I realisasi 110,93 persen, dosis II 78,88 persen dan dosis III 0 persen. 84.931 saat ini belum terima vaksin dosis II.

Sementara itu, untuk vaksinasi gelombang II dengan kategori remaja, jumlah sasaran sebanyak 582.844 orang. Realisasi dosis I sebanyak 3,14 persen, dosis II 2,11 persen dan dosis III 0 persen. Belum terima vaksin dosis I sebanyak 564.529 dan dosis II 570.566 orang. Untuk vaksinasi remaja tergolong rendah karena baru dimulai.

Untuk kategori vaksinasi bagi masyarakat umum dan rentan, jumlah sasaran sebanyak 2.408.586. Realisasi dosis I sebanyak 32,75 persen, dosis II sebanyak 14,56 persen dan dosis III 0 persen. Yang belum terima vaksin dosis I 1.619.765 orang dan dosis II 2.057.813 orang.

Kategori gotong royong, realisasi dosis I sebanyak 794 dan dosis II 739.

Dikatakan juga dalam laporan per 7 Oktober 2021,  jumlah kebutuhan vaksin dosis II sebanyak 7.662.878 sementara yang telah terlayani sudah 1.866.475 dosis. Estimasi kebutuhan vaksin untuk dosis I dan II sebanyak 5.796.403 dosis.

Semua vaksin yang telah terpakai di provinsi ini sebanyak 93,21 persen. Kota Kupang daerah paling tinggi penggunaan vaksinasi sebanyak 99,01 persen dan Kabupaten Malaka mencapai 72,98 persen.

Perbandingan di bulan Agustus ddan September terjadinya percepatan vaksinasi yang telah dilakukan. Di bulan Agustus penggunaan vaksinasi sebanyak 339.864 dosis dan September 548.118 dosis.

Kadinkes Messe Atupah menghimbau masyarakat untuk bisa mendapat layanan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat.

Kepala dinas Kesehatan NTT, Messe Ataupah, Senin 4 Oktober 2021, mengatakan, salah satu wilayah dengan cakupan rendah yaitu kabupaten Malaka. Penyebabnya adalah, Pemda setempat tidak memiliki anggaran jemput vaksin di Dinkes NTT. 

"Mereka tidak mau pake nyicil seperti tempat lain, kita harus bagi rata. Mereka tidak mau, katanya biaya untuk ambil vaksin tidak ada," kata Messe.

Dia menjelaskan, pola pada daerah lain juga dilakukan demikian sama dengan membagi jumlah vaksin di Dinkes NTT, untuk semua kabupaten dengan merata.

Dinas kesehatan (Dinkes) NTT meminta agar Pemkab setempat bisa mengalokasikan anggaran untuk menjemput vaksin dari Dinkes provinsi NTT.

"Vaksin ada, bukan tidak ada. Tapi karena terbatas maka harus dibagi rata," ucapnya.

Pihaknya juga meminta untuk pelaksanaan vaksinasi bisa menyasar hingga ke desa-desa dengan skema jemput bola. Antusias warga yang menurun, kata Messe, harus dibangkitkan kembali.

Sejauh ini, stok vaksin yang dimiliki Dinkes provinsi NTT masih aman dan akan mendapat tambahan lagi 90 ribu vial dari kementrian kesehatan dalam waktu dekat ini.

Dinkes provinsi NTT juga mendapat tambahan vaksin jenis frizer berjumlah 13 ribu dosis. Vaksin itu saat ini masih digunakan dalam wilayah kota Kupang karena mengingat tempat penyimpanan vaksin jenis ini harus disiapkan dengan betul.

Bantuan yang tiba pada pekan kemarin itu, memiliki suhu penyimpanan dibawah 20 derajat celcius, sehingga saat ini masih digunakan dalam wilayah Kota Kupang. Nantinya, vaksin ini diberikan bagi pelajar.

Untuk Kota Kupang, menurut Messe, masih menjadi wilayah dengan cakupan vaksinasi tertinggi. Hal ini karena Pemkot terus dibantu semua pihak untuk percepatan vaksinasi.

Setidaknya ada empat jenis vaksin yang digunakan di NTT, antara lain Sinovac Astreazeneca, moderna, dan frizer.

Dia beharap pelaksanaan vaksinasi di daerah bisa dilakukan percepatan serta bisa menganggarkan untuk menjemput vaksin di Dinkes NTT. Messe mengaku belum bisa menargetkan vaksin dosis I selesai hingga kapan, dengan rendahnya antusias warga ini. (*)

Berita NTT Lainnya :

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved