Berita Lembata

Warga Atawolo di Lembata Masih Kesulitan Air Bersih, Apa Tanggapan Bupati Langoday?

Warga Atawolo di Lembata Masih Kesulitan Air Bersih, Apa Tanggapan Bupati Langoday?

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Warga kampung Atawolo, desa Lusilame, Kecamatan Atadei sampai dengan saat ini masih kesulitan air bersih. Kondisi ini sudah terjadi selama bertahun-tahun. Warga hanya bertahan dengan air hujan yang ditampung, mengakses air bersih dari sumber air yang sangat jauh, atau membeli air bersih dengan harga yang sangat mahal. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA- Warga kampung Atawolo, desa Lusilame, Kecamatan Atadei sampai dengan saat ini masih kesulitan air bersih. Kondisi ini sudah terjadi selama bertahun-tahun.

Warga hanya bertahan dengan air hujan yang ditampung, mengakses air bersih dari sumber air yang sangat jauh, atau membeli air bersih dengan harga yang sangat mahal.

Sebagaimana yang diungkapkan Hilarius Kapitan, warga desa Lusilame, untuk menikmati air bersih untuk kebutuhan minum dan rumah tangga, masyarakat memang harus punya siasat; menampung air hujan di bak penampung atau membeli air bersih yang dijual dengan harga mahal.

“Sejak kecil saya sudah alami kalau di sini memang air bersih itu barang yang langka,” kata Hilarius kepada wartawan di desa Lusilame, Rabu, 20 Oktober 2021.

Dia berharap pemerintah Kabupaten Lembata bisa segera mengatasi persoalan air bersih secara baik supaya warga desa Lusilame bisa menikmati air bersih seperti warga lainnya.

Baca juga: Kunjungan Kerja ke Wulandoni Lembata, Bupati Thomas Ola Tinjau Pasar Barter dan Pelabuhan Laut

Dominikus Karangora, warga kampung Atawolo yang tinggal di Lewoleba, menambahkan, penyediaan air bersih bagi warga merupakan tanggung jawab atau kewajiban negara kepada masyarakat, seperti pemerintah juga bertanggung jawab menyediakan infrastruktur jalan yang baik kepada warga.

“Bukan pemerintah ‘bantu’ warga akses air bersih tapi ‘tanggung jawab’ pemerintah menyediakan air bersih. Ini harus dibedakan,” tegas Dominikus.

Seperti ungkapan warga lainnya, Dominikus menyebutkan, warga desa Lusilame tentu sudah lama merindukan apa yang jadi kebutuhan dasar semua orang yakni akses air bersih yang murah. Situasi ini memang sudah berlangsung sejak lama, kata Dominikus.

“Pemerintah pastinya gagal kalau masih ada warga di Lembata termasuk di Lusilame Atawolo belum menikmati air bersih yang murah,” ujarnya.

Saat menghadiri upacara adat Heban Koker Suku Namang Nalaulolo di kampung lama Atawolo, Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, pada 19 Oktober 2021 kemarin, sempat menyinggung soal susahnya warga Kampung Atawolo, desa Lusilame, menikmati air bersih selain akses infrastruktur jalan yang buruk.

“Sayang sekali, di sini masih kekurangan air bersih,” timpal Bupati Langoday.

Informasi ini, katanya, akan disampaikan kepada dinas teknis terkait yang memang bertugas mengurus ketersediaan air bersih di Lembata. Dia juga kemudian menugaskan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lembata yang ikut dalam rombongan saat itu, untuk mencari sumber mata air supaya pada waktunya masyarakat bisa menikmati air bersih. 

Tak hanya itu, Bupati Langoday juga menyebutkan bahwa penyediaan air bersih juga menjadi tanggung jawab kepala desa yang akan terpilih pada 8 November 2021 mendatang.

Penyediaan air bersih yang murah bagi warga bisa dilakukan juga dengan dana desa yang ada seperti membeli mobil tangki air yang melayani air bersih di desa Lusilame. “Karena ini kebutuhan yang paling mendasar,” pungkasnya. (*)

Baca Berita Lembata Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved