Berita Nasional

Ahok Hadir Sarasehan Kabangsaan YBA Secara Virtual, BTP Singgung Soal Ini hingga Sebut Keadilan

Ahok Hadir Sarasehan Kabangsaan YBA Secara Virtual, BTP Singgung Soal Ini hingga Sebut Keadilan

Editor: Gordy Donofan
Istimewa
Ahok saat hadir acara Sarasehan secara virtual oleh Young Buddhist Association (YBA) 

POS-KUPANG.COM - Nama Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa BTP atau Ahok hingga kini masih sangat populer.

Baru-baru ini, Ahok hadir secara virtual dalam acara Sarasehan Kebangsaan bersama Young Buddhist Association (YBA).

Berbicara pada acara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Ahok menyampaikan berbagai pesan. 

BTP mengawali arahannya dengan bercerita pengalaman hidupnya pada acara yang berlangsung Sabtu malam (16/10/2021) tersebut.

Baca juga: Legalkan Penggusuran, LBH Jakarta Sebut Anies Baswedan Pakai Pergub yang Dibuat Ahok

Mulai menjadi seorang pengusaha, masuk ke dunia politik, hingga menjabat Bupati Belitung Timur berlanjut ke Gubernur DKI Jakarta.

Ia mengungkapkan, ada satu tujuan terjun ke dunia politik. Yakni, membantu masyarakat dan memberantas ketidakadilan.

"Kalau kita jadi pengusaha, ingin bantu orang itu terbatas. Misalnya, kalau ada orang tidak mampu atau miskin datang minta pertolongan, pengusaha bisanya bantu ya terbatas," kata Ahok dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Surya.co.id, Senin (18/10/2021). 

Menolong orang adalah sebuah kesempatan yang belum tentu dapat terulang.

"Jadi kalian jangan pernah lelah, apalagi berhenti untuk menolong orang. Karena kesempatan (menolong) itu belum tentu terulang. Menolong orang adalah kesempatan," ujarnya.

Tak berhenti di situ, Ahok juga mengungkap prinsip bagi anak-anak muda dalam menghadapi tantangan kehidupan. Yakni, berdiri padan sisi kebenaran dan kejujuran. 

"Saya selalu yakin banyak orang yang berdiri untuk kebenaran. Keadilan dan kejujuran ini adalah prinsip yang harus kita pegang. Itu prinsip yang jangan sampai diabaikan," tutur dia pada acara bertema Comeback Stronger ini. 

Selain Ahok, acara ini juga menghadirkan YM. Bhante Jayamedho, Thera, yang merupakan Padesanayaka Sangha Theravada Indonesia, Provinsi Jawa Timur.

Sedangkan moderator dalam acara itu adalah Prof Sujoko Efferin yang sekaligus Pembina Young Buddhist Association.

Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas, Gatot Nurmantyo, Ridwan Kamil hingga Ahok Masuk Bursa Capres 2024

Ketua Dewan Pembina Young Buddhist Association (YBA) Indonesia Billy Lukito Joeswanto menjelaskan bahwa acara tahunan ini rutin digelar. Ini menunjukkan bahwa agama buddha inklusif. 

Pihaknya terbuka untuk berdialog kebangsaan dengan pemuka agama dan tokoh nasional lainnya. Sehingga diharapkan semuanya bisa menjadi individu yang bisa menerima perbedaan. 

"Semangat 93 tahun lalu itu kita bawa meski kita berbeda, kita harus memiliki visi satu yaitu persatuan di atas kebhinnekaan," katanya. 

Selain itu, dalam acara ini juga dilakukan campaign menjual baju comeback stronger. Seluruh hasil profitnya akan didonasikan.

Di antaranya, anak yatim, janda, pengangguran atau warga lainnya yang terkena dampak ekonomi di masa pandemi ini. 

Ketua Acara Sarasehan Kebangsaan, Novella Catherine Angela Thamrin menambahkan, Comeback Stronger merupakan acara yang diadakan oleh Young Buddhist Association bersama muda-mudi buddhis dari berbagai universitas dan organisasi. 

"Kami berharap selama pandemi ini berlangsung tidak membuat kita putus asa, justru membuat kita bangkit menjadi pemuda yang lebih kuat," kata Novella.  

BERITA LAINNYA:

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali membangun Kampung Susun Kunir, Pinangsia, Jakarta Barat yang pada tahun 2015 silam pernah digusur oleh mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pada Kamis (14/10/2021) ini, Anies meresmikan pencanangan pembangunan kembali Kampung Susun yang diperuntukan bagi 33 kepala keluarga (KK) warga Kampung Kunir.

"Seringkali kita bertemu dengan situasi di mana untuk menjalankan kepentingan besar, berdampak kepada hajat hidup masyarakat. Hal itu terjadi di mana-mana. Saat ini yang kita kerjakan adalah memastikan keadilan hadir," kata Anies dalam sambutannya.

Anies menyatakan Pemprov DKI berkomitmen merealisasikan kesetaraan keadilan tersebut, dengan membangun kembali Kampung Susun bagi warga Kampung Kunir yang dulu tergusur.

"Insya Allah, Bapak/Ibu sekalian segera akan bisa tinggal di rumah yang layak di tempat ini pada Agustus tahun depan," ungkapnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan Kampung Susun punya konsep yang dirancang sesuai kebutuhan warga, di mana bukan hanya sekedar rumah untuk tiap keluarga, tapi justru punya konsep kampung.

"Konsep kampungnya dipertahankan dengan rancangan yang sesuai," ungkap Anies.

"Di samping sungai, ada ruang bersama yang cukup luas. Sementara, di lantai dasar ada ruang interaksi di selasar. Itu semua akan menjaga situasi kampung dalam sebuah rumah susun. Doakan saja pembangunannya semoga tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat biaya," pungkasnya.

Sebagai informasi, bangunan Kampung Susun Kunir ini terdiri dari empat lantai yang tersusun dari 33 unit hunian beserta sarana dan prasarana pendukung, seperti ruang usaha warga, area komunal, serta galeri sejarah dan area display situs arkeologi berupa penanda jejak tembok Kota Tua.

Area Kampung Susun akan memanfaatkan lahan seluas 860 meter persegi yang merupakan bagian dari area lahan yang tercatat sebagai aset Kantor Kecamatan Taman Sari seluas 4.963 meter persegi.

BERITA LAINNYA:

Kepergian Sabam Sirait pada 29 September 2021 lalu masih meninggalkan kenangan bagi keluarga dan juga kolega dekat.

Lebih-lebih pada 13 Oktober adalah juga kelahiran politikus kawakan kelahiran tahun 1936 di Tanjung Balai, Sumatera Utara itu.

Karena itu, keluarga dan kolega dekat kembali mendatangi makam Sabam Sirait di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Mereka melakukan ziarah, bersama dengan istri tercinta Sabam Sirait, dr Sondang Sidabutar.

Dalam kesempatan ini, dr Sondang menceritakan kembali awal pertemuan dengan mendiang Sabam, dalam sebuah acara Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Kebetulan, keduanya adalah aktivis GMKI di era Presiden Soekarno itu.

Sondang Sidabutar, yang sebentar lagi menginjak usia ke-80 tahun, berterima kasih kepada pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia yang terus mendoakan Sabam.

"Begitu banyak orang mendoakan kami. Tolong sampaikan terimakasih saya kepada semua rakyat Indonesia yang begitu baik. Mereka datang dan memberikan doa dari jauh untuk suami saya dan keluarga kami," ucap dr Sondang.

Hadir pula dalam ziarah ini putra-putri dr Sondang.

Ada politikus Maruarar Sirait yang merupakan anak pertama, Batara Sirait, Johan Sirait dan Mira Sirait yang merupakan istri dari politikus Putera Nababan.

Tak ketinggalan semua cucu Ibu Sondang dan Sabam Sirait.

Maruarar Sirait tak banyak bicara, dan terlihat masih dalam kondisi kurang sehat.

Ara, demikian ia disapa, lebih banyak diam menunduk, sementara tangannya selalu berpegangan dengan putrinya, Amaris Sirait.

Pihak keluarga banyak diwakili oleh Batara Sirait dan Johan Sirait.

Dalam kesempatan ini, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan ia sangat mengagumi mendiang Sabam Sirait.

Ia juga lebih mengangumi sosok Ibu Sondang, yang mendampingi terus Sabam Sirait, yang tentu saja dalam kehidupannya mendapat banyak tekanan.

"Tidak mudah lho zaman itu. Menjadi politikus yang berbeda dengan kekuasaan. Saya kagum dengan ibu Sondang," kata Ahok, demikian Basuki disapa.

Mula-mula, Ahok lebih dulu kenal dengan Maruarar Sirait.

Kemudian ia mengenal mendiang Sabam dan banyak belajar soal politik kepadanya.

Bagi Ahok, Sabam adalah sosok politikus yang mau dan rela berjuang untuk orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongan.

"Ia berdiri tegak untuk kebenaran, keadilan, kemanusiaan, tanpa berhitung untung dan rugi. Pak Sabam adalah anugerah Tuhan untuk Indonesia," ungkap Ahok.

Bagi Ahok, Sabam Sirait adalah seorang tokoh pejuang yang konsisten dan siap berkorban apapun untuk bangsa dan negara ini, dengan berbagai kesulitan dan dengan segala ancaman.

"Beliau sangat dihormati, baik kawan maupun lawan. Dan beliau, betul-betul memiliki hikmat Tuhan untuk paham menimbang perkara dan paham menghadapi persoalan pelik," ujar Ahok.

Hal senada disampaikan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly yang juga hadir dalam ziarah.

Bagi Laoly, Sabam adalah sahabat, senior sekaligus guru politik. Ia kenal Sabam saat masih mahasiswa di Sumatera Utara, sementara Sabam sudah dikenal sebagai politikus dengan orasi yang memukau.

"Karena Pak Sabam dan Pak Taufiq Kiemas, saya masuk PDI. Selain itu juga karena keyakinan ideologis yang sesuai yang berpihak pada orang-orang miskin," ungkap Laoly.

Sepulang studi doktoral di Amerika Serikat, dan setelah era Reformasi, Sabam juga yang mendorong dirinya untuk masuk Jakarta dan menjadi anggota DPR RI. Sabam pun ikut membantu dengan memaksimalkan jaringan.

"Bang Sabam adalah sosok yang sangat militan namun sederhana. Berpegang teguh pada prinsip, kokoh namun lentur dalam bersikap," kenang Yasonna.

Berita Nasional Lainnya

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Peringati Sumpah Pemuda Bareng YBA Indonesia, Ahok Bicara Budaya Saling Tolong hingga Keadilan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved