Liga 1
Pertanyaa Nitizen Keputusan Wasit Menganulir Gol Marko Simic, Persija Kalah 0-1 dari Arema FC
Kemenangan Arema FC atas Persija Jakarta dalam laga lanjutan seri 2 kompetisi Liga 1, Minggu (17/10/2021) di Stadion Manahan, Solo, sempat menjadi tre
POS KUPANG.COM - Kemenangan Arema FC atas Persija Jakarta dalam laga lanjutan seri 2 kompetisi Liga 1, Minggu (17/10/2021) di Stadion Manahan, Solo, sempat menjadi trending topic di Twitter.
Keputusan wasit Oki Dwi Putra Senjaya menganulir gol Persija lewat Marko Simic, menjadi pertanyaan banyak netizen.
Pelatih Persija Jakarta Angelo Alessio sendiri memberi catatan khusus untuk gol ini. Angelo menggarisbawahi, Persija bermain baik, dan tidak seharusnya kalah.
Angelo memberi catatan, banyak keputusan wasit yang keliru. Ia mengatakan, ada 3 kesalahan wasit yang fatal dalam laga tersebut.
Baca juga: Suhu meningkat Tajam di Wilayah Kota Kupang, Hujan Kaget Mengguyur, Genangan Air Melimpas
Pertama, ia menggugat Persija mestinya dapat penalti di babak pertama. Lalu, soal lamanya waktu extra time.
Dan terakhir, soal gol Marko Simic yang dianulir oleh wasit Oky Dwi Putra Senjaya.
"Seharusnya di babak pertama ada penalti, waktu perpajangan tidak seharusnya 3 menit melihat jalannya pertandingan tadi, dan gol Simic itu seharusnya sah," ujarnya.
Angelo menegaskan Persija tidak menerima kemenangan Arema FC.
"Hari ini Persija tidak layak kalah," tegasnya.
Arema FC unggul berkat tendangan Fortes dimenit ke-34. Tendangan Fortes bergulir keras dan melengkung sebelum masuk ke gawang Andritany.
"Tendangan yang sangat luar biasa, Saya mengaku sulit untuk mengantisipasi gol itu," ungkap Andritany kepada Tribunsolo.com, Minggu (17/10/2021).
Andritany Pertanyakan Kepemimpinan Wasit
Wasit Oki Dwi Putra Sanjaya menganulir gol Persija Jakarta dalam laga seri 2 Liga 1 Persija vs Arema FC di Stadion Manahan Solo, Minggu (17/10/2021) malam.
Marko Simic dianggap terlebih dahulu melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti Arema FC.
Selepas laga, kapten sekaligus kiper Persija, Andritany, tak bisa menyembunyikan kekecewaan pada kepemimpinan wasit.