Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 16 Oktober 2021: Setia Bersaksi

Banyak orang lebih suka hidup dalam kemunafikan.  Mereka tidak jarang menyembunyikan hal-hla yang buruk dalam sandiwara hidupnya.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Bahwa bagaimanapun kejahatan tidak akan pernah mampu mengalahkan kebaikan dan kebenaran.

Bahkan iman kepada Tuhan jauh lebih bernilai daripada sebuah teror ketakutan yang fana dari mulut orang-orang yang hanya menjadi badut iblis dan budak kejahatan.

Bahwa kita memiliki “seseorang” yang telah menunjukkan kesetiaan menderita di bawah tindihan salib untuk memenangkan kebenaran dan kebaikan.

Bahwa kesetiaan bertahan dalam salib adalah investasi keabadian.

Tuhan bersabda,”Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah” (Luk 12: 8).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 13 Oktober 2021: Sabda Celaka

Kata-kata Tuhan ini menjadi energi spiritual yang menggerakkan kita untuk mengalahkan ketakutan manusiawi.

Tuhan memberi kekuatan spesial agar kita tidak khawatir menghadapi tantangan iman seberat apa pun: “Roh Kuduslah yang akan mengajar kamu” (Luk 12: 12).

Kesaksian model apa yang bisa kita hadirkan di zaman yang semakin menantang iman ini?

Iman mesti membuka mata kita untuk lebih peka membaca tanda-tanda zaman yang semakin brutal ini.

Iman tidak boleh membuat kita menjadi manusia fundamentalis yang mengagungkan Tuhan bahkan sesumbar membela Tuhan.

Gus Dur bilang, Tuhan tidak perlu dibela. Yang mesti kita bela adalah sesama kita yang lemah dan tertindas di hadapan segelintir budak iblis yang memanipulasi agama sebagai jalan untuk memusuhi sesama yang berbeda ideologi dan keyakinan agama.

Sikap yang paling tepat adalah bekerja sama dalam keterlibatan nyata bersama semua orang yang berkehendak baik untuk membangun persaudaraan insani.

Semakin kita dimusuhi karena berbuat baik, kita harus semakin menaburkan kasih tulus.

Sikap ini telah diteladankan oleh Paus Fransiskus yang bertemu pemimpin agama Islam di Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 15 Oktober 2021: Peringatan St. Teresia dari Avilla: Takut Akan Tuhan

Intinya, kita tidak melihat perbedaan agama sebagai sesuatu yang memisahkan, tetapi kita justru saling meneguhkan lewat gerakan-gerakan kemanusiaan yang menjadi titik temu dari semua ajaran agama.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved