Laut China Selatan
Kondisi Laut China Selatan Usai Kapal AS Rusak, AS Ungkap Strategi Halangi Tiongkok, Bujuk RI Ikut
Situasi Laut China Selatan Usai Kapal Selam AS Rusak, AS Ungkap Strategi Halangi Tiongkok, Kini Bujuk RI Ikut
POS-KUPANG.COM - Laut China Selatan kembali menjadi sorotan akhir-akhir ini setelah Kapal Selam milik Amerika Serikat.
Amerika Serikat akan merilis dokumen panduan strategis yang menguraikan bagaimana Angkatan Laut dan Korps Marinir AS akan mempertahankan dominasi maritim secara global, termasuk melawan China.
“Tujuan yang diinginkan, sejujurnya, bukan untuk melawan China. Tidak ada yang mau terlibat dalam konflik," kata Sekretaris Angkatan Laut AS Carlos Del Toro, Selasa (5/10), seperti dikutip Defence News.
"Tapi, merupakan tanggungjawab utama kita untuk menghalangi mereka (China) dari apa yang ingin mereka capai, termasuk mengambil alih Taiwan," ujarnya.
Baca juga: Kapal Selam Tenaga Nuklir AS Rusak di Laut China Selatan, Pemerintah Cina Tuntut Begini
Jadi, "Sangat penting kita melakukan investasi sekarang, tahun ini, sebagaimana diperlukan untuk benar-benar bisa lebih fokus pada China dan banyak ancaman lain yang terkadang kita hadapi di seluruh dunia,” tegas dia.
Dengan mempertimbangkan tujuan menyeluruh itu, Del Toro mengatakan, prioritas pertama dalam panduan strategisnya adalah membuat keputusan sulit tentang bagaimana membelanjakan dana pertahanan terbatas dengan cara yang akan menghalangi China.
Menurut dia, Angkatan Laut AS sedang melakukan investasi di galangan kapal dan depot pemeliharaan serta enabler kesiapan lainnya.
Juga, untuk memastikan platform dan senjata Angkatan Laut tetap siap untuk peperangan.
"Kecerdasan buatan, keamanan siber, platform tak berawak, energi terarah, senjata hipersonik, kekuatan terdistribusi. Ini adalah kekuatan yang akan menentukan keuntungan Anda melawan Republik Rakyat China," katanya.
Bangun kemitraan, termasuk dengan Indonesia
Del Toro menyebutkan, China telah membuktikan memiliki kapasitas pembuatan kapal yang lebih besar dari AS dalam beberapa tahun terakhir.
Dan, melakukan investasi cerdas di ruang angkasa dan dunia maya. Itu semua membuat investasi AS yang cerdas menjadi penting.
Mengingat ancaman yang China timbulkan tidak hanya terhadap AS tetapi juga sekutu dan mitra serta keseluruhan norma yang telah mempromosikan perdamaian sejak akhir Perang Dunia II, Del Toro menyatakan, prioritas kedua dalam panduan strategisnya adalah menopang aliansi dan kemitraan di sekitar dunia.
“Sangat penting bagi Angkatan Laut AS untuk membangun kemitraan dengan negara-negara, seperti Australia, India, Filipina, Indonesia, banyak negara lain di dunia," sebutnya.
Kawasan Indo-Pasifik, Del Toro bilang, sedang terancam. Dan, kemitraan juga untuk menyediakan senjata serta teknologi yang Taiwan butuhkan untuk bisa mempertahankan diri.