Berita Flores Timur

Pemda Flotim Tanggung Semua Biaya Pengobatan Korban Konflik di Adonara

Pemerintah daerah Flores Timur (Flotim) mengaku menanggung semua biaya pengobatan korban luka pasca bentrok antar warga

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli saat melakukan mediasi bersama warga desa Saosina 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda

POS-KUPANG.COM, ADONARA- Pemerintah daerah Flores Timur (Flotim) mengaku menanggung semua biaya pengobatan korban luka pasca bentrok antar warga Desa Saosina dan Wotan, Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, Kamis 7 Oktober 2021.

"Iya, untuk korban luka-luka, semua biaya pengobatan ditanggung Pemda. Kita akan berkoordinasi dengan keluarga korban," ujar Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli kepada wartawan, Jumat 8 Oktober 2021.

Menurut dia, ada dua korban luka dalam bentrok itu, yakni seorang anggota Polsek Adonara Timur, Aiptu Thomas Boli dan seorang anak bawah umur dari Wotan, Idham Ahmad. Thomas Boli Laot, terkena panah di kaki sebelah kanan saat setelah mencoba melerai pertikaian. Sedangkan Adham, tertembus anak panah di bahu sebelah kiri.

"Kalau anggota polisi sudah kembali ke rumah setelah menjalani perawatan di Puskesmas Waiwerang. Sementara Idham Ahmad masih menjalani perawatan di RSUD Larantuka," katanya.

Baca juga: Hoaks Video Korban Jiwa Bentrok Antar Warga di Adonara Flores Timur

Ia mengaku persoalan itu sudah dimediasi oleh Pemda melalui dialog bersama. Mediasi itu melahirkan kesepakatan warga kedua belah pihak untuk siap berdamai.

Ia mengatakan, kemauan berdamai itu merupakan tahap awal dan nantinya akan ada tahap kedua yang melibatkan tokoh-tokoh adat kedua belah pihak, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk membicarakan format perdamaian secara budaya lamaholot.

"Tahun 2015 mereka pernah berdamai secara adat, jadi mungkin nanti pembaharuan. Dan, tahap akhir nanti seremoni perdamaian secara budaya Lamaholot," katanya.

Saat ini, situasi di lokasi sudah kondusif. Aktivitas warga pun kembali normal. Meski demikian, polisi dan TNI masih terus melakukan penjagaan di lokasi.

Baca juga: Ini Penyebab Terjadinya Bentrok Antar Warga di Adonara Flores Timur

Berikut lima point keputusan Pemda Flotim sebelum ritual perdamaian :

1. Pilihan penyelesaian konflik melalui mediasi perdamaian secara budaya Lamaholot.

2. Anak-anak sekolah dari Desa Saosina mulai TKK hingga SMA yang bersekolah di area Wotan Kelurahan Waiwerang, untuk sementara waktu diliburkan dan sekolah secara virtual.

3. Warga laki-laki dewasa dua belah pihak dikurangi mobilitasnya ke area Waiwerang Kota atau pasar untuk sementara waktu.

4. Dilarang keras warga kedua belah pihak membawa senjata tajam jenis apa saja di Kota Waiwerang.

5. Biaya perawatan korban pertikaian ditanggung pemda.(*)

Baca Berita Flores Timur Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved