Berita Manggarai Timur
Antisipasi Dampak Bencana Tanah Longsor dan Banjir Sekda Boni Pimpin Rapat Terbatas di Matim
Dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana alam berupa banjir dan tanah longsor, Pemerintah Daerah Manggarai Timur menggelar Rapat Terbatas.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | BORONG--Dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana alam berupa banjir dan tanah longsor, Pemerintah Daerah Manggarai Timur menggelar Rapat Terbatas.
Rapat terbatas ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Timur, Ir Boni Hasudungan Siregar bersama Perangkat Daerah terkait yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati di Lehong, Senin 4 Oktober 2021.
Rapat dimaksud untuk mebahas langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Hal ini juga terkait dengan tingginya curah hujan di wilayah Kabupaten Manggarai Timur setiap tahunnya.
Sekda Boni menyampaikan, kondisi cuaca di Kabupaten Manggarai Timur menjadi salah satu tantangan tersendiri, karenanya perlu disiapkan langkah-langkah antisipasi menghadapi musim hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi diakhir tahun dan diawal tahun.
Baca juga: Atlet NTT Peraih Emas PON Papua Dijemput Pickup, DPRD NTT Singgung Dana 20 Miliar untuk PON
"Wilayah Manggarai Timur mengalami curah hujan yang cukup tinggi diakhir dan diawal tahun. Langkah antisipasi menjadi sangat penting, sekaligus menyikapi persiapan kita untuk menghadapi musim hujan,"ujar Sekda Boni melalui siaran pers Prokopim Setda Manggarai Timur, yang diterima POS-KUPANG.COM, Kamis 7 Oktober 2021.
Sekda Boni juga menjelaskan, berdasarkan pengalaman ketika musim hujan bencana yang paling sering terjadi adalah banjir dan tanah longsor dan lokasi rawan banjir adalah diwilayah selatan dan utara khususnya di pantai Borong.
"Rapat ini juga menjadi sarana untuk kembali melihat bersama potensi banjir dan tanah longsor di lokasi-lokasi rawan. Selain banjir dan longsor, akibat lanjutan dari curah hujan yang tinggi adalah munculnya penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD).
Hasil rapat menyepakati perangkat daerah terkait harus mempersiapkan langkah-langkah antisipatif sesuai tupoksi, sarana, prasarana, logistic dan sumber daya manusia untuk kondisi darurat bencana akibat musim hujan.
Hadir dalam rapat tersebut Kepala BPBD Matim Petrus Subin, Kadis LH Matim Donatus Datur, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan, Herman Kodi, Kaban Keuangan Matim Abdulah, Kadis PUPR Matim Yohanes Marto, Sekretaris Kominfo Matim Marten Ngasa, Babinsa dan Babinkamtibmas Kecamatan. (*)