Berita Sikka
Kisa Romo Andi Sembuhkan ODGJ: Berawal dari Keprihatinan
Perjuangan membantu pasien ODGJ itu berawal dari pengalaman menyaksikan pasien yang dipasung di Maumere pada tahun 2016
POS-KUPANG.COM-Perjuangan membantu pasien ODGJ itu berawal dari pengalaman menyaksikan pasien yang dipasung di Maumere pada tahun 2016. Jadi waktu itu pasien dipasung dan kami merasa prihatin lalu kami mencoba memberikan solusi dengan membangun rumah bebas pasung. Dalam rumah ini pasien akan dilepaskan dari pasungnya.
Demikian Rektor Seminari Tinggi St.Kamilus Maumere, RP DR Cyrilus Andi Suparman, MI dalam keterangan kepada Pos Kupang di Maumere, Jumat 24 September 2021.
Ia menjelaskan, rumah pasung itu adalah rumah aman bagi pasien. Di mana ia bisa tinggal dengan aman dalam rumah bebas dari gangguan pihak luar dan rumah itu nyaman untuk keluarga juga karena rumah itu dibangun sedemikian rupa sehingga pasien tidak bisa keluar masuk dengan bebas demikian juga orang dari luar.
Ia menggambarkan, kalau rumah pasung itu berukuran 3 X 4 dengan WC di dalam demikian pun ada tempat tidur dan lantainya keramik sehingga mudah dibersihkan, dindingnya dari tembok.
Baca juga: Diceraikan Suami, Ibu Dua Anak Asal Sikka ODGJ Berkat Pater Biara Kamilus
Dan kemudian plafonnya juga dari besi beton yang dilas membentuk jaring sehingga pasien tidak mudah keluar masuk. Pintunya juga dua lapis, jendelanya dua lapis, ada daun jendela dan pintu biasa diluarnya dan bagian dalamnya dari besi yang dilas juga membentuk jeruji.
"Rumah itu kesannya memang pasien yang dilepas dalam rumah itu seperti penjara, itu kesan awal orang melihat demikian. Rumah itu memberikan rasa aman kepada pasien karena pasien akan istirahat dengan aman, bergerak dengan bebas, berdoa, duduk santai, mendengar musik atau apa saja. Setelah itu pasien menjalankan kebutuhan lainnya dalam rumah seperti BAB, mandi dan lain-lain kebutuhan dilayani melalui loket di pintu," paparnya.
Dari pengalaman itu, ujarnya, pihaknya melihat bahwa pelan-pelan tingkat stres pasien berkurang karena pasiennya tidak dipasung. Sebab, ketika dipasung dia mengalami penderitaan seperti sakit di kaki, di tangan dan tidak bisa bergerak ke mana-mana. Jadi tingkat stresnya bertambah.
Ia mengisahkan, selama dalam rumah pasien pihaknya juga menerima pengobatan/perawatan gangguan jiwa. Sampai saat ini, pihaknya telah membangun 57 rumah bebas pasung dengan perincian di Maumere ada 52, Ende 2 dan Manggarai 3.
Baca juga: Direktur RSJ Naimata : Pasien ODGJ Wajib Dirawat Sesuai SOP
Ia mengaku pihaknya sering mengalami kesulitan karena puskesmas memiliki keterbatasan obat.
Terpaksa pihaknya harus menyiapkan obat-obatan dan itu cukup berat. Sebab obat untuk satu orang itu rata-rata Rp 400.000-Rp 450.000 per bulan. (
Bupati Lepas Pasung
Bupati Manggarai, Herybertus G L Nabit, SE.,MA melepas pasung 2 ODGJ, Kamis (30/9). Kedua ODGJ yang dilepas pasung itu masing-masing KW (34) di Kampung Dongang dan YTJ di Kampung Lempe, Kelurahan Pau, Kecamatan Langke Rembong.
Kedua ODGJ yang dilepas pasung itu, kemudian langsung dibawa ke klinik Renceng Mose Ruteng dan diantar langsung Bupati Hery.
Bupati Hery meminta keluarga dan masyarakat untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan para OGDJ khususnya ODGJ yang baru dilepas pasung.
Dirinya melepas pasung dua OGDJ itu tambahnya, sebagai sosialiasi kepada pengambil kebijakan, tenaga medis, pihak lainya dan juga masyarakat luas untuk membangun kesadaran masyarakat dimana perlu diperhatikan secara serius terkait ODGJ.